Saat polisi datang ke lokasi, jenazah korban sudah dipindahkan ke ruang tamu.
Namun, terdapat luka terbuka bagian kepala korban. Polisi melakukan otopsi di RS Bhayangkara Porong untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca juga: Kronologi Suami di Sidoarjo Aniaya Istri hingga Tewas, Pelaku Sempat Mengaku Jadi Korban Perampokan
Karumkit Pusdik Bhayangkara Porong AKBP dr. Eko Yunianto mengatakan, korban diduga mengalami pukulan dari benda tumpul, salah satunya menyebabkan luka terbuka di bagian dahinya.
"Luka kekerasan benda tumpul, di antaranya di daerah dahi, kepala bagian belakang, dan beberapa di bagian dada kanan kiri maupun jari tangan,” kata Eko di RS Bhayangkara Porong, Selasa (12/12/2023).
Ia mengalami luka paling parah di bagian wajah. Hal itulah yang menyebabkannya meninggal dunia sebelum dibawa ke rumah sakit.
"Sesuai analisis dari tim forensik, luka yang menyebabkan kematian adalah di daerah wajah. Sehingga hal itu menyebabkan kerusakan jaringan otak," jelasnya.
Eko mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan tersebut, korban juga mengalami luka dalam serius. Yakni mulai dari memar di bagian dada hingga patah tulang di beberapa anggota badan.
"Kalau luka terbuka hanya di daerah wajah. Kemudian patah tulang tengkorak diakibatkan benda tumpul, luka tertutup ada di bagian dada, iga, (lalu) jari tangan juga patah tulang tertutup," ujar dia.
Riyadi awalnya mengarang cerita seolah mengalami perampokan untuk menutupi perbuatannya.
Namun, setelah dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi, Riyadi mengakui bahwa sudah menganiaya istrinya sendiri.
"Pelaku melakukan kekerasan fisik dengan memukul kepala korban menggunakan tabung elpiji, hingga korban meninggal dunia," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro di Mapolresta Sidoarjo, Kamis (14/12/2023).
Baca juga: Pengakuan Suami yang Bunuh Istri Pakai Tabung Elpiji: Saya Capek tapi Diomeli Terus
Pelaku memukulkan tabung elpiji berukuran 3 kilogram.
Kemudian, pelaku berusaha melakukan rekayasa seakan telah menjadi korban perampokan. Bahkan, dia sengaja membuat rumahnya menjadi tampak seperti dibobol seseorang.
"Pelaku merekayasa peristiwa (pembunuhan) tersebut dengan cara mengarang cerita, bahwa seolah-olah terjadi perampokan yang mengakibatkan istrinya terbunuh," jelasnya.
"Pelaku mengeluarkan isi pakaian yang ada di lemari dan mengacak-acak kasur kamar depan. Kemudian pelaku memindahkan posisi korban ke ruang keluarga dengan cara diseret," tambahnya.