KOMPAS.com - Seorang nenek ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, Kabupaten Sidoarjo, Senin (11/12/0223). Polisi masih memeriksa jenazah untuk mengetahui penyebab tewasnya korban.
Kasatreskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andarau Rahutomo mengatakan, korban, Nur Azizah (55) warga Desa Pranti, Sedati, dilaporkan meninggal dunia sekitar pukul 12.00 WIB.
"Wanita itu ditemukan dalam kondisi meninggal oleh suaminya di rumahnya sendiri," kata Andaru, ketika berada di lokasi kejadian.
Baca juga: Karena Letakkan Kayu Bakar Tanpa Izin, Seorang Nenek Tewas Dianiaya Tetangga
Wanita tersebut ditemukan di dapur oleh suaminya, Riyadi (56), dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Namun, saat polisi tiba di lokasi, jenazah sudah dipindahkan ke ruang tamu.
Korban selama ini dalam keseharianya hanya tinggal berdua bersama suaminya. Keduanya juga belum memiliki keturunan hingga sekarang menginjak usia sekitar 50-an tahun.
"Saat kami temukan korban ada di ruang tamu. Jadi ketika membuka pintu di situ ada langsung ruang tamu, korban sudah terbaring di sana," jelasnya.
Aparat kepolisian menemukan sebuah luka terbuka di bagian kepala korban. Hal tersebut membuat sebagian tubuh perempuan itu berlumuran darah.
"Saat kami melakukan olah TKP kami menemukan di tubuh tersebut ada luka terbuka di dahi sebelah kanan. Dari lukanya adalah luka baru," ucapnya.
Baca juga: Seorang Nenek Tewas Dililit Piton 6 Meter, Diserang Saat Hendak BAB di Sungai
Polisi telah membawa jenazah nenek itu untuk dilakukan proses autopsi di RS Bhayangkara Porong guna mengetahui penyebab pasti kematian mendadak korban.
"Untuk penyebab kematian korban kami tidak bisa mengatakan sekarang. Nanti kami menunggu hasil autopsi dari kedokteran forensik RS Bhayangkara Porong," ujar dia.
Selain itu, Polresta Sidoarjo masih mengumpulkan sejumlah barang bukti yang ada di sekitar lokasi. Nantinya, penyidik juga akan memintai keterangan beberapa orang saksi.
"Fakta-fakta lainnya kami juga mencari keterangan saksi dan tentunya akan merujuk pada sebuah kesimpulan. Untuk pelakunya kami mohon doanya supaya cepat terungkap," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.