Mendengar informasi tersebut, SM mengaku tidak percaya awalnya.
"Tidak mungkin. Saya sudah kaget berat. Saya tidak percaya dengan kejadian itu. Bohong itu paling, hoaks mungkin, saya bilang begitu," terang SM.
Baca juga: Satu Keluarga Tewas di Malang, Ada Surat Wasiat yang Menyayat Hati
Ia pun bergegas ke RS Saiful Anwar dan melihat sendiri jenazah W yang sudah dianggap seperti anaknya sendiri.
"Ya Allah, nak, mengapa kamu menempuh jalan seperti ini? Saya baru percaya karena melihat ia terbujur kaku" ujar SM mengisahkan saat dirinya berada di Kamar Mayat RS Saiful Anwar.
Di mata SM dan para guru, W dikenal sebagai guru yang rajin dan disiplin. Selain itu W dikenal rajin beribadah dan sering pulang paling akhir setelah shalat ashar di sekolah.
SM kemudian menunjukkan foto para guru yang berbaris di depan gedung sekolah.
Ia mengatakan foto tersebut diambil pada Senin (11/12/2023) atau sehari sebelum W ditemukan tewas.
Setelah pengambilan foto, W langsung pamit dengan alasan hendak menjemput anaknya.
Baca juga: Polisi Menduga Satu Keluarga yang Ditemukan Tewas di Malang Bunuh Diri
Hal tersebut dibenarkan oleh satpam sekolah, M. Ia mengatakan terakhir kali bertemu W pada Senin (11/12/2023) pagi.
Saat itu W pamit hendak menjemput anaknya. Padahal menurut M, W tak biasa pamit menjemput anaknya pada pukul 09.00 WIB.
Setelah pamit, W tak kembali ke sekolah hingga akhirnya ia ditemukan tewas bersama istri dan satu anaknya.
"Saya sering bertemu beliau pada saat berwudu. Beliau orang yang rajin beribadah," ujarnya.
Pada Rabu (13/11/2023) siang, ruang kelas tempat W mengajar selama ini telah sepi karena para murid telah pulang selepas melalukan doa bersama.
Baca juga: 1 Keluarga di Malang Ditemukan Tewas, Warga Dengar Teriakan Sang Anak
Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan, ada dugaan kuat korban melakukan bunuh diri karena terlilit utang.
Dugaan itu mundul berdasarkan dari keterangan salah satu dari tujuh saksi yang sudah diperiksa.