"Ada kemungkinan diversi, kami berupaya mencarikan sekolah, membina dan mendampingi karena masa depan anak ini masih panjang dan masih cenderung mudah diarahkan," kata Umuronah.
Melihat apa yang dilakukan M pada saat kejadian serta membandingkan perilaku yang bersangkutan saat ditemui membuat Umuronah dan rombongan memiliki pemikiran, ada 'sesuatu' yang telah mempengaruhinya saat kejadian di sekolah.
Perlu adanya pendampingan untuk dapat mengetahui penyebab dan latar belakang hingga yang bersangkutan sampai nekat menganiaya guru sendiri.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, siswa berinisial M nekat menganiaya gurunya sendiri, Wiwik Ustrini.
Itu dilakukan setelah ditegur lantaran tidak mengenakan sepatu di dalam ruangan kelas bersama dua siswa lain, Rabu (15/11/2023).
Tidak hanya melempar kursi mengenai bagian kaki Wiwik, M sempat meninggalkan ruangan kelas dan kembali dengan membawa senjata tajam (sajam) jenis bendo.
Sajam tersebut diayunkan M dan mengenai korban serta melukai jari tangan Wiwik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.