Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kericuhan Suporter di Gresik, Polisi Sebut Tembakan Gas Air Mata Sesuai Prosedur

Kompas.com - 20/11/2023, 08:25 WIB
Hamzah Arfah,
Andi Hartik

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Kericuhan antara suporter dan kepolisian terjadi selepas pertandingan antara Gresik United menghadapi Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik, Jawa Timur, pada Minggu (19/11/2023).

Bahkan, polisi sampai menembakkan gas air mata guna membubarkan kerumunan suporter yang mulai anarkistis.

Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan, penembakan gas air mata yang dilakukan oleh para personel kepolisian sudah sesuai prosedur.

"Penembakan (gas air mata) yang dilakukan itu sudah sesuai dengan prosedur, karena tidak dilakukan di dalam stadion dan itu dilakukan di tempat terbuka," ujar Adhitya kepada awak media di Mapolres Gresik, Minggu malam.

Baca juga: Polisi Tembakkan Gas Air Mata Saat Kericuhan Usai Laga Gresik United Vs Deltras Sidoarjo

Adhitya menjelaskan, insiden kericuhan terjadi di luar area stadion atau tempat parkir. Pihak kepolisian juga tidak langsung menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter yang mulai bertindak anarkistis.

Polisi terlebih dulu melakukan imbauan agar suporter menghentikan aksi, sembari disarankan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Baca juga: Kronologi Kericuhan Pasca-laga Gresik United Vs Deltras Sidoarjo, Berawal dari Kekalahan Tim Tuan Rumah

"Dan itu (penembakan gas air mata) sudah melalui tahapan yang sangat panjang, di mana anggota kami sudah bertahan kurang lebih satu jam di lokasi itu. Namun, dari masyarakat tidak membubarkan diri," kata Adhitya.

"Kami melakukan tembakan gas air mata tersebut dan alhamdulillah masyarakat (suporter) akhirnya membubarkan diri," ucap Adhitya.

Menurut data yang diperoleh kepolisian pasca-kericuhan, ada tujuh orang suporter yang sempat mendapat perawatan medis di rumah sakit imbas gas air mata. Semua suporter menjalani rawat jalan.

Kendati demikian, kepolisian berjanji bakal tetap memantau kondisi para suporter yang sempat dirawat di rumah sakit lantaran gas air mata tersebut. Bersama tim dokter dari Polda Jawa Timur, jajaran Polres Gresik akan mengunjungi kediaman tujuh suporter tersebut untuk melihat kesehatannya.

Sementara dari pihak kepolisian, ada 10 orang yang terluka akibat terkena batu yang dilempar suporter. Sampai Minggu malam, sebanyak lima orang personel masih dirawat di rumah sakit. Sebagian besar polisi tersebut terluka di bagian kepala sehingga membutuhkan observasi lanjutan, termasuk Kabag Ops Polres Gresik Kompol Andria Diana Putra.

"Dari polisi ada 10 orang. Sementara masyarakat ada tujuh orang dan tidak ada yang luka serius. Kami akan membantu home visit (suporter) yang sempat dirawat di rumah sakit," tutur Adhitya.

Tidak hanya itu, kericuhan yang terjadi usai laga Gresik United menghadapi Deltras Sidoarjo juga mengakibatkan beberapa fasilitas rusak, mulai kaca di Stadion Gejos Gresik, satu unit mobil Provost, dan bus yang dinaiki oleh para pemain Deltras Sidoarjo menuju stadion, kendati tidak parah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Saat Caleg di Madiun Bobol 18 Toko di 5 Kabupaten, Hasilnya untuk Biaya Hidup

Saat Caleg di Madiun Bobol 18 Toko di 5 Kabupaten, Hasilnya untuk Biaya Hidup

Surabaya
Kecewa UMK 2024, Buruh Jatim Ancam Gelar Demo Lebih Besar

Kecewa UMK 2024, Buruh Jatim Ancam Gelar Demo Lebih Besar

Surabaya
Khofifah Sebut UMK Jatim 2024 Adil bagi Pekerja dan Pengusaha

Khofifah Sebut UMK Jatim 2024 Adil bagi Pekerja dan Pengusaha

Surabaya
Oknum Buruh Tendang Satpol PP, Wali Kota Surabaya: Silakan Demo, tapi Pakai Cara Santun

Oknum Buruh Tendang Satpol PP, Wali Kota Surabaya: Silakan Demo, tapi Pakai Cara Santun

Surabaya
Wali Kota Surabaya Minta Penganiaya 2 Satpol PP saat Buruh Demo Segera Ditangkap

Wali Kota Surabaya Minta Penganiaya 2 Satpol PP saat Buruh Demo Segera Ditangkap

Surabaya
Siswi SMA di Sampang Melahirkan di Kelas Saat Ujian, Wakasek: Tak Ada yang Mengira

Siswi SMA di Sampang Melahirkan di Kelas Saat Ujian, Wakasek: Tak Ada yang Mengira

Surabaya
Khofifah Ajak Masyarakat Siap Ambil Bagian Saat Tinjau Pembangunan Bandara Dhoho Kediri

Khofifah Ajak Masyarakat Siap Ambil Bagian Saat Tinjau Pembangunan Bandara Dhoho Kediri

Surabaya
Niat Bantu Warga, Anggota Satpol PP Ditendang Oknum Buruh Demo di Surabaya, Ini Kronologinya

Niat Bantu Warga, Anggota Satpol PP Ditendang Oknum Buruh Demo di Surabaya, Ini Kronologinya

Surabaya
Daftar UMK 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024

Daftar UMK 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024

Surabaya
Pria yang Ditemukan Tergeletak di Kota Malang Korban Pembunuhan, Pelaku Ditangkap

Pria yang Ditemukan Tergeletak di Kota Malang Korban Pembunuhan, Pelaku Ditangkap

Surabaya
Ayah di Probolinggo Perkosa Anak Tiri 20 Kali Selama 4 Tahun

Ayah di Probolinggo Perkosa Anak Tiri 20 Kali Selama 4 Tahun

Surabaya
Seorang Caleg di Madiun Bobol 8 Toko dan Ditangkap Polisi berkat CCTV

Seorang Caleg di Madiun Bobol 8 Toko dan Ditangkap Polisi berkat CCTV

Surabaya
Ekonomi Situbondo Tumbuh 4,39 Persen, Upah Buruh Naik Rp 35.261

Ekonomi Situbondo Tumbuh 4,39 Persen, Upah Buruh Naik Rp 35.261

Surabaya
Dianiaya Massa Demo Buruh, 2 Anggota Satpol PP Surabaya Dirawat di RS

Dianiaya Massa Demo Buruh, 2 Anggota Satpol PP Surabaya Dirawat di RS

Surabaya
Hujan dan Angin Kencang di Madiun, Kantor Bupati dan 27 Rumah Rusak

Hujan dan Angin Kencang di Madiun, Kantor Bupati dan 27 Rumah Rusak

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com