Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedekah Dawet, Kearifan Lokal Petani Kediri agar Hujan Segera Turun

Kompas.com - 06/11/2023, 16:51 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah petani yang tergabung dalam beberapa kelompok tani di wilayah Kelurahan Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menggelar tradisi sedekah dawet di sumber mata air Kembangan, Senin (6/11/2023).

Tradisi yang telah ada secara turun temurun itu dilakukan sebagai ikhtiar mereka agar hujan segera turun.

Tradisi ini pun sebagai suatu sarana berdoa kepada Tuhan agar melimpahkan rahmat-Nya berupa hujan.

Baca juga: Kekeringan, Warga Kediri Gelar Shalat Istisqo hingga Sedekah Dawet

Sedekah itu dilakukan dengan diaraknya beberapa kendil berisi dawet lalu dibacakan doa-doa secara berjamaah.

Sebagian dawet kemudian dibagi-bagikan kepada warga sekitar maupun para pengguna jalan, dan sebagian kecil lainnya dilarung ke sumber mata air Kembangan yang ada di desa setempat.

Ada juga dawet yang disebar secara acak ke udara sehingga terjatuh ke tanah hingga mirip turunnya hujan. Rintik dawet itu kadang juga mengenai orang-orang yang larut dalam kegiatan tersebut.

Kepala Lurah Paron Buyung Wicaksono mengatakan, kegiatan tersebut sengaja digelar untuk mewadahi aspirasi para petani di wilayahnya.

Sebab, mereka saat ini tengah kekurangan air untuk lahan pertanian menyusul kemarau yang cukup panjang ini.

"Tahun 2023 ini kemarau cukup panjang dan lama tidak turun hujan sehingga sumber ini debit airnya berkurang. Akibatnya saat ini kami sudah kesulitan air," ujar Buyung saat ditemui di lokasi sedekah, Senin (6/11/2023).

Baca juga: Makam Lama Kembali Muncul Saat Air di Kampung Apung Surut karena Kemarau

Padahal mata air itu menurutnya merupakan sumber utama pengairan bagi 85 hektar lahan pertanian yang ada di wilayahnya.

Ada pun dawet digunakan sebagai medium kegiatan itu, menurut Lurah karena jenis makanan tradisional yang terasa manis sekaligus bentuknya yang cair. Itu mengarah pada simbolisasi fungsi air bagi kehidupan.

"Juga bermakna siapa pun bisa menyedekahkannya," pungkasnya.

Toyib, seorang petani di Desa Paron, mengatakan, pihaknya sudah sangat mengharapkan hujan. Dengan demikian, lahan pertanian bisa kembali dimanfaatkan.

Sebab, dengan minimnya air dari sumber mata air itu, kebutuhan air untuk lahan pertanian selama ini terpaksa menggunakan bantuan mesin penyedot air.

"Dan itu kami bayar karena sistem sewa. Lima jamnya Rp 150 ribu," ujar Toyib.

Baca juga: Kemarau Panjang, Petani Cabai di Bogor Gagal Panen

Hal itu semakin menambah beban pengeluaran baginya yang otomatis akan semakin mengikis pendapatannya sebagai petani.

Oleh sebab itu, kata Toyib, para petani yang sama-sama terdampak kemarau di Desa Paron itu sepakat menggelar sedekah dawet tersebut, agar hujan segera turun.

Selain sebagai upaya meminta hujan kepada pemilik alam, kegiatan itu juga untuk melestarikan tradisi desa setempat agar tidak pudar oleh perkembangan zaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

Surabaya
5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

Surabaya
Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Surabaya
Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Surabaya
2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

Surabaya
Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Surabaya
299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com