KOMPAS.com - Musim kemarau panjang membuat 10 embung yang ada di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mengering.
Kepala Bidang SDA Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Magetan, Yuli Karyawan Iswahyudi, mengatakan, mengeringnya 10 embung akibat kemarau panjang sehingga tidak ada air yang tertampung.
"Kebanyakan embung kita di bagian perkotaan itu merupakan embung penahan banjir. Ketika musim kemarau panjang dia tidak terisi."
Baca juga: Kemarau Panjang, Embung Plalar Karanganyar Kering Korontang
"Ada 10 embung yang mengering dari 27 embung yang ada di Magetan,” ujarnya ditemui di ruang kerjanya, Selasa (24/10/2023).
Yuli menambahkan, meski 10 embung mengering tetapi tidak mempengaruhi tanaman padi milik petani karena musim tanam ke-3 telah berakhir.
Tanaman petani yang tersisa hanya jagung yang tidak terlalu banyak membutuhkan air.
“Tidak ada pengaruh di pertanian karena musim tanam 3 telah berakhir, tanaman yang ada saat ini jagung dan tanaman palawija lainnya."
"Kami sudah wanti-wanti pada musim tanam 3 untuk wilayah tertentu saja yang menanam padi menghindari gagal panen,” imbuhnya.
Kondisi embung yang kering, menurut Yuli, akan berpengaruh terhadap struktur bangunan.
Baca juga: Embung Sebligo Kering Kerontang, Petani Durian Kesulitan Air
Namun pemerintah tidak bisa berbuat banyak karena musim kemarau yang panjang membuat air di embung sebagaian besar dimanfaatkan warga untuk pengairan.
Dia berharap ada pengawasan saat pengisian kembali embung saat musin hujan tiba yang diperkirakan akan terjadi pada pertengahan November.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Khusnul Chasanah mengatakan, musim kemarau panjang saat ini membuat lahan pertanian padi yang ditanami petani hanya berkisar 30 persen dari luasan lahan tanaman padi 50.000 hektar.
Meski mengalami musim kemarau panjang tetapi tidak ada lahan yang gagal panen karena di masa tanam padi ke 3 petani telah diimbau menanam tanaman palawija.
“Untuk tanaman padi memang menyusut tinggal 30 persen dari luasan lahan tanaman padi, tetapi tidak ada petani gagal panen karena mereka beralih pada tanaman jagung mendekati musim kemarau,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.