Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Watu Singa di Bromo yang Dikunjungi Khofifah, Disebut Lambang Karakter Suku Tengger

Kompas.com, 4 November 2023, 16:17 WIB
Ahmad Faisol,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berfoto di Watu Singo di lautan pasir Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.

Foto Khofifah tersebut diunggah di akun Instagramnya @khofifah.ip, Jumat (3/11/2023). Adapun Watu Singo terletak satu kilometer dari tangga menuju ke bibir kawah Bromo.

Bagi masyarakat Suku Tengger, Watu Singa bukan sekadar batu biasa. Lantas bagaimanakah sejarah dan filosofi Watu Singa tersebut di mata Suku Tengger?

Baca juga: Kebakaran Lahan di Gunung Bromo Rugikan Negara Rp 741 Miliar

Salah seorang tokoh Tengger yang juga merupakan Kepala Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Sunaryono, disebut Watu Singa karena batu tersebut berbentuk menyerupai singa, harimau dan kucing.

"Bagi kami Suku Tengger, baru tersebut menyerupai singa, harimau dan kucing," kata Sunaryono saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (4/11/2023).

Baca juga: Pipa Air Bersih yang Rusak akibat Kebakaran Gunung Bromo Rampung Diperbaiki

Menurut Sunaryono, Watu Singa sudah sangat lama berada di lokasi tersebut, bahkan sebelum dirinya lahir.

"Watu Singa tersebut diukir oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dan sudah berada di sana entah sejak tahun berapa. Siapa yang mengukir batu tersebut? yang mengukirnya adalah Yang Maha Kuasa," jelas Sunaryono.

Lambang Suku Tengger

Suku Tengger dalam upacara adat Yadnya Kasada. Konon legenda  Roro Anteng dan Joko Seger terkait dengan asal-usul nama Suku Tengger dan Upacara Kasada.Shutterstock/priantopuji Suku Tengger dalam upacara adat Yadnya Kasada. Konon legenda Roro Anteng dan Joko Seger terkait dengan asal-usul nama Suku Tengger dan Upacara Kasada.

Sunaryono menambahkan, Watu Singa memiliki filosofi dan melambangkan karakter Suku Tengger.

Menurutnya Suku Tengger seperti kucing, lembah lembut, mencintai kedamaian, serta menghormati sesama dan para leluhur.

Namun ketika warga Tengger disakiti, dizalimi atau diganggu oleh pihak-pihak yang berkuasa atau menginginkan kekayaan, maka kaum Tengger bisa marah dan buas seperti singa dan disimbolkan dalam Watu Singa.

Tanpa menyebutkan ditujukan kepada siapa, Sunaryono mengingatkan agar tidak ada yang macam-macam menyakiti atau mengganggu alam tempat warga Suku Tengger tinggal.

Watu Singa yang berada di kawasan Tengger tersebut juga dijaga dan dirawat oleh warga Tengger.

"Seluruh kawasan Tengger itu tempatnya disakralkan. Siapa pun yang berdoa minta kekayaan atau kekuasaan pasti dikabulkan namun harus dibayar kepada Yang Maha Kuasa," imbuh Sunaryono.

Baca juga: Kebakaran Lahan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Padam dalam 5 Hari

Suku Tengger tidak mempermasalahkan wisatawan mengabadikan momen di Watu Singa sebagai wujud mensyukuri alam.

Dari sisi pariwisata, Watu Singa melengkapi keindahan Bromo.

Plt Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo Bambang Heriwahjudi mengatakan, Watu Singa yang merupakan batu vulkanik.

Jika dilihat dari selatan agak ke barat, bentuknya seperti singa, dengan latar belakang lautan pasir dan savana. Sepintas, terlihat seperti singa di Afrika yang berada di gurun dan savana

"Watu Singa sepintas terlihat seperti singa Afrika. Menjadi keunikan tersendiri, yang melengkapi keindahan wisata di Gunung Bromo," kata Judi, panggilan akrab Heriwahjudi.

"Setelah (foto) Watu Singa diviralkan Ibu Gubernur, akan banyak masyarakat yang penasaran, kemudian beramai ramai datang ke Bromo, untuk berfoto dengan Watu Singa," imbuh Judi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Surabaya
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Surabaya
Kuasa Hukum: Korban Pencabulan Sempat Akan Akhiri Hidup, Namun Justru Diintimidasi Ponpes
Kuasa Hukum: Korban Pencabulan Sempat Akan Akhiri Hidup, Namun Justru Diintimidasi Ponpes
Surabaya
Kapolres Pacitan Ungkap Asal Uang Kakek Tarman yang Bagikan Rp 100.000 ke Tiap Tamu Saat Resepsi
Kapolres Pacitan Ungkap Asal Uang Kakek Tarman yang Bagikan Rp 100.000 ke Tiap Tamu Saat Resepsi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau