Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesilat Sudah Menyerah saat Ujian Awal namun Dipaksa Lanjut hingga Tewas

Kompas.com - 11/10/2023, 20:51 WIB
Hamzah Arfah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Pesilat atas nama Muhammad Aditya Pratama (20), warga Desa Semampir, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur, meninggal dunia usai menjalani ujian kenaikan sabuk perguruan silat, akhir pekan kemarin.

Kuasa hukum keluarga korban, Sulton Sulaiman mengatakan, korban yang mengikuti ujian kenaikan sabuk sempat mengutarakan tidak lagi kuat menahan sakit saat menjalani ujian kekerasan fisik dengan dikeroyok oleh para pelaku dengan balok kayu.

"Informasi yang saya terima, korban sudah mengeluh kesakitan setelah melewati ujian di pos pertama. Namun dipaksa untuk terus mengikuti ujian pada pos selanjutnya," ujar Sulton kepada awak media, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Pesilat di Gresik Tewas, Polisi Amankan 6 Terduga Pelaku yang Diduga Keroyok Korban

Dalam istilah perguruan silat, kunjungan dari pos menuju pos tersebut dikenal dengan sebutan "sambung". Di mana korban sempat menjalani dua kali sambung, kemudian pingsan dan dilarikan ke Puskesmas Cerme.

Korban kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik guna menjalani perawatan intensif.

"Kondisinya semakin menurun, bahkan sempat dua kali koma," ucap Sulton.

Berdasarkan keterangan tim medis, Sulton menyebut bahwa pendarahan pada bagian kepala korban sudah terlanjur parah. Bahkan, menyebar hampir ke seluruh otak hingga menyebabkan korban meninggal dunia, Senin (9/10/2023).

"Besar kemungkinan akibat hantaman yang cukup keras, namun bukan karena benda. Karena tidak ditemukan luka pada kulit luar," kata Sulton.

Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, insiden tersebut terjadi pada saat menjalani ujian kenaikan sabuk perguruan silat yang diikuti oleh korban di Desa Cerme kidul, Kecamatan Cerme, Gresik, akhir pekan kemarin.

"Ada pendarahan pada otak yang mengakibatkan meninggalnya (korban)," tutur Aldhino.

Kejadian tersebut lantas dilaporkan pihak keluarga kepada polisi, yang ditindaklanjuti dengan penyelidikan.

Hingga tim dengan dipimpin Kanit Resmob Satreskrim Polres Gresik Ipda Komang Andhika, akhirnya berhasil mengamankan enam orang pelaku tindak kekerasan atau pengeroyokan.

Enam orang pelaku yang diamankan berinisial D (17), AS (20), RM (20), ARG (15), S (19) dan HS (17), yang semuanya warga Kecamatan Cerme, Gresik.

Mereka diancam Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, di mana enam telepon genggam dan pakaian yang dikenakan korban disita sebagai barang bukti.

Seperti diberitakan sebelumnya, Muhammad Aditya Pratama tewas usai berpamitan kepada orangtuanya untuk mengikuti ujian kenaikan sabuk, Sabtu (7/10/2023) malam.

Kemudian Minggu (8/10/2023) dinihari sekitar pukul 01.30 WIB, orangtua mendapat kabar bila anaknya dibawa ke Puskesmas Cerme.

Baca juga: Pesilat di Gresik Meninggal Usai Dikeroyok, Sempat Pamit Ujian Kenaikan Sabuk

Ketika orangtua korban mendatangi Puskesmas Cerme, korban ternyata telah dirujuk ke RSUD Ibnu Sina Gresik.

Pada Senin (9/10/2023) sekitar pukul 20.00 WIB, setelah serangkaian upaya medis yang dilakukan, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka yang dialami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com