Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kericuhan Final Karapan Sapi Piala Presiden 2023, Satu Orang Luka Parah

Kompas.com - 09/10/2023, 09:56 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Final karapan sapi dalam ajang Piala Presiden 2023 di Stadion RP Moh. Noer, SKEP, Kelurahan Bancaran, Bangkalan, Madura, Jawa Timur (Jatim), berakhir ricuh.

Akibat kericuhan yang terjadi pada Minggu (8/10/2023) itu, tiga orang dikabarkan mengalami luka. Selain itu, video yang memperlihatkan peristiwa itu pun beredar di media sosial.

Plt Direktur Utama RSUD Syamrabu Bangkalan, dr. Farhat Suryaningrat membenarkan soal adanya korban luka akibat peristiwa tersebut.

“Satu (korba luka) parah, dirujuk ke Surabaya, yang dua (orang korban) kondisinya stabil,” kata Farhat, dikutip dari TribunJatim.com.

Kronologi kejadian

Karapan sapi Piala Presiden 2023 diikuti 24 pasang sapi terbaik dari empat kabupaten di Pulau Madura, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

Baca juga: Polisi Kantongi Nama Kandidat Tersangka Kasus Pengeroyokan Staf Media Madura United

Dalam video yang beredar, kericuhan tiba-tiba terjadi setelah tiga pasang sapi melewati garis finish. Sejumlah kelompok pendukung merangsek masuk ke arena untuk sembari menyuarakan protesnya.

Belum ada keterangan resmi dari pihak aparat terkait peristiwa tersebut. Namun menurut informasi yang beredar, keributan itu terjadi pada babak perebutan juara I, II, dan III kategori bagian bawah.

Keributan tersebut diduga dipicu ada permasalahan saat ketiga pasang sapi yang mencapai finish itu masih berada di garis start.

Kesalahpahaman antara juri dan pemilik sapi

Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Farid Ma'ruf memastikan pihaknya berupaya meredam adanya aksi lanjutan dari kericuhan tersebut.

Farid yang hadir dalam acara itu bersama Forkopimda Bangkalan menjelaskan, peristiwa itu dipicu kesalahpahaman antara pemilik sapi dengan aturan yang telah ditetapkan oleh juri.

Baca juga: RUN HUB 2023 Sukses Digelar di Surabaya, Jadi Inspirasi Perekat Elemen Bangsa

Menurutnya, juri dan hakim telah menetapkan aturan, namun pemilik sapi tidak menerima dengan hasil yang didapatnya.

“Tetapi saya yakin dan percaya bahwa orang Madura itu berjiwa besar dan berhati besar. Dengan kepala dingin, besok kita akan pecahkan (masalah ini) bersama H. Tohir selaku Ketua Pakar Karapan Sapi Madura,” ungkapnya.

Farid menyampaikan, pihak panitia tidak akan mengumumkan juara karapan sapi itu terlebih dahulu sebelum persoalan tersebut mencapai titik terang.

"Supaya tidak ada yang merasa malu, tidak ada yang merasa bangga sendiri. Kita orang Madura selalu mengutamakan persaudaraan,” paparnya.

Baca juga: Menhub Sebut Misi Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Tak Hanya Komersial

Di sisi lain, Farid menyampaikan terima kasih kepada pengarap sapi serta masyarakat yang kembali antusias menyambut acara yang sempat vakum selama pandemi Covid-19.

“Saya senang animo masyarakat sangat besar, penontonnya sampai 20 ribuan (orang). Nah ini yang perlu kita lestarikan karena karapan sapi satu-satunya di dunia, di dunia orang lain tidak ada, hanya madura yang punya, karena itulah kita warga Madura ingin melestarikan karapan sapi,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

Surabaya
5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

Surabaya
Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Surabaya
Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Surabaya
2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

Surabaya
Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Surabaya
299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com