KEDIRI, KOMPAS.com- Pertamina mengungkap penyebab tercemarnya belasan sumur warga di lingkungan Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, yang telah terjadi sekitar sebulan terakhir.
Ada indikasi kebocoran pipa instalasi Bahan Bakar Minyak (BBM) milik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) setempat.
Kebocoran tersebut mengakibatkan BBM merembes ke tanah hingga ke sumur-sumur warga.
Baca juga: Sejumlah Pihak Uji Air Sumur Diduga Tercemar di Kediri, Pertamina Tunggu Hasil Tim Independen
Hal tersebut terungkap setelah tim melakukan serangkaian pengecekan. Terutama pada jenis pengecekan pressure test dan pneumatic test pada tangki pendam penyimpanan BBM yang berlangsung pada Sabtu (30/9/2023).
Head Section Communication Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufik Kurniawan mengatakan, dalam pengujian yang dilakukan oleh tim independen Envilab terhadap pipa Pertamax itu terlihat adanya penurunan tekanan.
Baca juga: Cerita Warga Cari Air di Pinggir Sungai Ngrawu Gunungkidul, Butuh 2 Minggu Selesaikan 1 Sumur
"Hal ini mengindikasikan adanya keretakan dan bocor kecil pada pipa Pertamax tersebut," ujar Taufik Kurniawan dalam keterangan tertulisnya usai pertemuan dengan warga, Senin (2/10/2023).
Namun demikian titik pasti lokasi kebocoran tersebut hingga saat ini masih belum ditemukan, sehingga pengujian dan investigasi masih terus dilakukan.
Taufik menambahkan, pihaknya akan memastikan akan bertanggung jawab kepada warga masyarakat terdampak.
Penyelesaian dan kompensasi yang berupa pemulihan lingkungan dan suplai air, menurutnya, akan dijalankan oleh mitranya yakni UD Mukti Putri Jaya 2 selaku pemilik SPBU Tempurejo.
"Alhamdulillah hubungan SPBU dengan warga cukup baik sehingga kejadian ini dimaknai sebagai musibah dan saling membantu memastikan penanganan terbaik," katanya.
Baca juga: 4 Tahun Lalu Sempat Bikin Heboh, Air Sumur Bor Tanpa Pompa Ini Masih Mengalir Deras meski Kemarau
Kepala Kelurahan Tempurejo Oryza Mahendrajaya mengatakan, pihaknya mengapresiasi upaya penanganan persoalan tersebut.
"Sesuai komitmen kemarin, supaya air tanah kembali seperti semula jadi tidak ada pencemaran dan tidak berbau," ujarnya kepada wartawan di lokasi pertemuan warga.
Sebelumnya diberitakan, belasan sumur milik 16 kepala keluarga di RT 5 RW 2 Kelurahan Tempurejo mengalami pencemaran.
Baca juga: Sedang Bebersih Rumah Kosong, Warga Empat Lawang Temukan Kerangka Manusia di Sumur
Saat itu warga sudah curiga air sumur tercemar BBM dari SPBU karena kondisi air berwarna keruh dan berbau BBM.
Bahkan ada sumur yang airnya keruh kehitaman dan terbakar jika disulut api.
Usai pencemaran itu, berbagai pengujian dilakukan. Setidaknya ada tiga pihak yang terlibat dalam pengujian yang berbeda. Hingga kemudian warga dan Pertamina sepakat menggunakan penguji independen dari pihak swasta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.