Dikisahkan sosok Wongso Menggolo dan Dipo Menggolo adalah punggawa desa di Bagian Utara Gunung Lawu yang membantu perjalanan Prabu Brawijaya V ketika ingin menuju Hargo Dumilah.
Tak hanya itu, Wongso Menggolo dan Dipo Menggolo membantu pasukan Prabu Brawijaya V saat terlibat pertempuran besar melawan pasukan Kadipaten Cepu yang terjadi di Bulak Peperangan.
Atas kegigihan mereka, Prabu Brawijaya V mengangkat keduanya sebagai patih atau wakil dari Raja Brawijaya di Puncak Gunung Lawu.
Dipo Menggolo diangkat sebagai patih untuk menjaga Gunung Lawu dan penjaga 4 penjuru mata angin.
Sementara Wongso Menggolo diberi tugas membantu dan menolong keturunan serta anak cucu Prabu Brawijaya V agar selamat sampai di puncak Hargo Dumilah ketika mendaki puncak Gunung Lawu.
Pasca Prabu Brawijaya V moksa, Wongso Menggolo dipercaya tetap menjalankan tugasnya dengan menjelma menjadi Jalak Lawu.
Faktanya, Jalak Lawu memang tidak bisa ditemukan di sembarang kawasan Gunung Lawu dan hanya muncul di area tertentu.
Jalak Lawu biasanya ditemukan di sekitar kawasan pos 2 yang memiliki ketinggian 2.000 mdpl. Satwa endemik ini juga lebih sering muncul pada waktu sore hari.
Alasannya adalah keberadaan tanaman yang menjadi pakan burung ini banyak berada di sekitar kawasan pos 2.
Buah dan biji-bijian dari tanaman manisrejo, putat, rubus alpestris, rubus lineatus, rubus fraxinifolius poir, rubus niveus thunb, dan rubus rosaefolius diketahui sebagai makanan kesukaan satwa endemik ini.
Arief Sukro Yulianto, Komandan Markas SAR Karanganyar menganggap bahwa kemunculan Jalak Lawu adalah fenomena yang lazim terjadi di Gunung Lawu.
Bahkan ia sendiri sempat bertemu dengan Jalak Lawu ketika tengah mendaki melalui Cemoro Kandang.
"Saya juga sempat mengalami hal serupa. Bedanya ketika itu saya sedang mendaki dari pos 3 menuju pos 4 melalui Cemoro Kandang," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (20/2/2021).
Fenomena pendaki bertemu burung Jalak Lawu ini menurutnya merupakan hal biasa, apalagi jika memang ketika ada pendaki yang merasa tersesat.
"Biasa saja, tapi terkadang suka menghubungkannya dengan mitos," ungkap dia.