Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Ibu di Kediri Rawat Anak Disabilitas hingga Kematian Menjemput Keduanya

Kompas.com - 26/09/2023, 11:11 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Peristiwa kematian ibu dan seorang anaknya yang disabilitas di sebuah rumah lingkungan Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur pada Rabu (21/9/2023) lalu meninggalkan cerita pilu.

Semasa hidupnya, sang ibu yang bernama Utami Sri Rahayu (66) itu ternyata mempunyai beberapa keluhan penyakit yang dideritanya.

Namun dia tak mau dirujuk ke rumah sakit karena tak tega meninggalkan Arif Budiman (45), anaknya yang mengalami polio dan susah bicara sejak balita itu.

Baca juga: Kisah Pilu Ibu di Kediri Ditemukan Meninggal bersama Anak Penyandang Disabilitas

Apalagi selama ini mereka hanya tinggal berdua di rumah dan kondisi anaknya hanya terbaring di ranjang. Sehingga Utami seorang diri mengurusi semua kebutuhan anaknya itu.

Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) Pesantren 2 Dwi Nugraheni mengungkapkan, Utami selama ini kerap datang untuk berobat ke puskesmasnya. Selain untuk diri sendiri, juga memintakan obat untuk anaknya itu.

Bahkan sekitar sepekan sebelum ditemukan meninggal, Utami juga datang ke puskesmas untuk memeriksakan diri.

"Rumahnya kan dekat dengan puskesmas. Hanya berjarak sekitar 50 meteran. Kadang Bu Utami datang ke sini, lalu petugas kita yang datang ke rumahnya," ujar Dwi Nugraheni melalui sambungan telepon, Senin (25/9/2022) malam.

Dokter Umum Poli Lansia Puskesmas Pesantren 2 dr Bayu Rachmawan mengatakan, Utami kerap mengeluhkan sakit pada lambungnya dan sakit kepala.

Namun saat mau dirujuk untuk mendapatkan penanganan kesehatan lebih lanjut, Utami menolak karena khawatir dengan kondisi anaknya itu.

"Iya, pernah rencana rujuk ke poli dalam, namun menolak. Tidak ada yg menjaga anaknya. Jadi keluar ya seperlunya, buru-buru balik rumah," ujar dr Bayu dalam pesan singkatnya, Senin (25/9/2023) malam.

Keseharian korban

Puskesmas Pesantren 2 Kota Kediri, Jawa Timur.KOMPAS.com/M.AGUS FAUZUL HAKIM Puskesmas Pesantren 2 Kota Kediri, Jawa Timur.

Ketua Rukun Tetangga 10, Rukun Warga 03, Kelurahan Singonegaran Sutrisno mengatakan, tidak ada yang janggal dari sosok almarhum Utami. Dalam kehidupan sosial, ia normal seperti warga umumnya.

"Kalau pendiam atau bahkan sering mengurung diri di rumah gitu, enggak. Biasa saja. Ke tetangga kadang juga sering pinjam apa, gitu. Dia juga punya kebiasaan bersepeda," ujar Sutrisno, Selasa (26/9/2023).

Baca juga: Pria di Kubu Raya Kalbar Cabuli Anak Kandung 16 Tahun Penyandang Disabilitas

Di rumah, Sutrisno menambahkan, Utami hanya tinggal berdua dengan anaknya yang disabilitas. Itu karena tiga anaknya yang lain berada di luar wilayah.

Dari sisi ekonomi Utami juga tidak kekurangan karena setiap bulan mendapat uang pensiunan dari almarhum suaminya. Selain itu, ia juga menerima bantuan sosial dari pemerintah.

"Keduanya juga dapat bantuan sosial karena masuk BDT (Basis Data Terpadu)," pungkasnya.

Penyelidikan kematian

Setelah penemuan jenazah Utami dan anaknya, polisi turun tangan melakukan penyelidikan. Saat itu, polisi menduga kematian korban berkorelasi dengan kondisi tubuhnya akibat sejumlah penyakit yang diderita.

Namun untuk mengungkap lebih jelas penyebab kematiannya, saat itu juga petugas juga membawa jenazah ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk dilakukan autopsi.

Hasil autopsi itulah yang saat ini tengah ditunggu para pihak.

Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Pesantren Inspektur Satu (Iptu) Dodik Wargo Hardoyo mengatakan, saat ini pihaknya juga masih menunggu hasil autopsi tersebut.

"Hasilnya belum keluar," ujar Iptu Dodik melalui pesan singkatnya pada Kompas.com, Selasa (26/9/2023).

Sebelumnya diberitakan, Utami dan Arif ditemukan meninggal dunia di rumahnya, Rabu (21/9/2023).

Mulanya ada seorang tetangga yang curiga dengan kondisi rumah Utami yang sudah dua hari dalam keadaan tertutup.

Saat warga membuka pintu rumahnya, mulai tercium bau busuk dan menemukan jasad Utami dalam kondisi membusuk. Kematiannya diduga sudah terjadi tiga hari sebelumnya.

Baca juga: Ibu dan Anak di Kediri Ditemukan Meninggal di Dalam Rumah

Sedangkan Arif ditemukan di ranjang dengan kondisi masih hidup namun lemas karena tidak mendapatkan nutrisi selama ibunya meninggal.

Petugas sempat mengevakuasi Arif ke luar kamar. Namun karena kondisinya yang buruk, sekitar 10 menit kemudian Arif turut meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com