Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Swadaya Miliaran Rupiah Bangun Ulang Jembatan Lembah Dieng Malang

Kompas.com - 21/09/2023, 16:50 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Angin segar bagi warga perbatasan Kota Malang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang tinggal di sekitar Jembatan Lembah Dieng. Jembatan yang ambrol pada Mei 2022 itu tampak tengah dibangun kembali.

Sutikno, warga sekitar Jembatan Lembah Dieng, mengatakan, pembangunan ulang jembatan itu dimulai sejak pertengahan Agustus 2023. Kebutuhan anggaran sekitar Rp 3 miliar. Sedangkan, untuk pengeluaran biaya hingga saat ini sudah mendekati Rp 1 miliar.

Awalnya, pembangunan jembatan diharapkan dilakukan oleh pengembang perumahan atau pemerintah. Namun, warga yang telah menunggu lebih dari setahun memutuskan untuk swadaya.

"Jembatan ini sudah rusak kedua kalinya, jadi ini dibangun untuk yang ketiga kalinya, pengembang tidak ada itikad untuk membangun ini kembali, beberapa kali sudah dimediasi oleh Pemkot Malang dan DPRD Kota Malang," kata Sutikno pada Kamis (21/9/2023).

Baca juga: Sudah 8 Bulan Putus, Jembatan Lembah Dieng Belum Dibangun Ulang

Menurut Sutikno, pemenuhan biaya kebutuhan pembangunan sementara ini berasal dari salah satu warga yang merupakan pengusaha besar. Diharapkan, selama berjalannya proses pembangunan, kalangan pengusaha lainnya juga ikut membantu.

"Alhamdulillah, ini ada warga berinisiatif mendahului dengan uang pribadi. Meskipun dalam perjalanannya, diharapkan kalangan pengusaha lainnya ikut membantu, pengembang perumahan, dan lainnya," kata pria yang ikut mengawasi proyek tersebut.

Baca juga: Belum Sempat Diperbaiki, Jembatan Lembah Dieng di Malang Ambrol Lagi

Menurutnya, keberadaan Jembatan Lembah Dieng sangat dibutuhkan oleh warga Kota Malang dan Kabupaten Malang. Hal itu untuk memecah kepadatan arus lalu lintas pada jembatan lainnya yang letaknya tidak jauh dari Jembatan Lembah Dieng.

"Yang terdampak wilayah kami, ada pengalihan arus, luar biasa crowded, dan memang jembatan ini saat ini sangat dibutuhkan warga sekitar, baik dari Lembah Dieng, Kalisongo (Kabupaten Malang), mau ke kota, kota mau ke arah Batu," katanya.

Lebih lanjut, pembangunan jembatan diawali dengan membuat sedikit pendangkalan sungai yang dilakukan melalui tanah urukan dan pengecoran. Hal itu untuk memudahkan pembuatan tiang pondasi jembatan.

"Sebelumnya kita pengecoran lantai kerja, terus sekarang pakai pelat bertulang, akan ada box culvert. Bronjong sudah 10 meter, nanti naik dinaikkan lagi, setelah box culvert masuk, nanti kita kasih pelat, agar semuanya tidak bertumpuk pada urukan," katanya.

Jembatan Lembah Dieng yang berada di di Perum Lembah Dieng, Kota Malang, Jawa Timur ambrol. Kejadian itu terjadi pada Sabtu (30/4/2022) sekitar pukul 23.00 WIB. KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Jembatan Lembah Dieng yang berada di di Perum Lembah Dieng, Kota Malang, Jawa Timur ambrol. Kejadian itu terjadi pada Sabtu (30/4/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.
Ditargetkan, pembangunan jembatan rampung pada awal tahun 2024. Kemudian, untuk jembatan yang dibangun sementara satu unit. Jembatan ini akan memiliki spesifikasi dengan bentangan 25 meter dan lebar 9 meter.

"Sementara bangun jembatan satu, yang sebelahnya belum. Kita kejar-kejaran cuaca, jangan sampai musim hujan," katanya.

Sutikno juga menjamin, untuk pembangunan jembatan menyesuaikan standar konstruksi bangunan sehingga akan aman digunakan.

"Ini tetap kuat, memakai standar konstruksi jembatan, ini akan lebih kuat dari yang dulu," katanya.

Baca juga: Jembatan Lembah Dieng Ambrol, Pemkot Malang Bakal Panggil Pengembang

Di sisi lain, Sutikno juga berharap kepada pemerintah bisa memperbaiki sudetan dari aliran air sungai yang saat ini tidak berfungsi.

"Yang menjadi kendala meluber banjir sini, sudetan tidak berfungsi sehingga ini langsung menghantam ke arah titik jembatan, dan itu harus dicegah, jangan sampai terulang lagi, itu salah satu faktor yang paling membuat jembatan ini ambruk, ini meluber, air dari bukit Dieng semua ke arah sini, salah satu faktor yang membuat tergerusnya jembatan," katanya.

Kepala Dinas PUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulhanjanto mengatakan, pembangunan Jembatan Lembah Dieng bukan merupakan tanggung jawab pemerintah. Menurutnya, jembatan tersebut menjadi kewenangan dari pengembang perumahan.

Dia juga menjelaskan, lokasi jembatan bukan hanya berada di wilayah Kota Malang.

"Jadi sayap jembatan kan ada dua, satu di sisi wilayah kota, satunya di wilayah kabupaten, sedangkan bentang jembatannya itu di atas sungai yang menjadi kewenangan dari BBWS pusat," katanya.

Dandung mengatakan, apabila pihaknya ikut membantu pembangunan Jembatan Lembah Dieng akan menjadi salah.

"Tidak bisa, kalau kita ikut terlibat, apalagi mengeluarkan anggaran untuk itu, kita malah salah," katanya.

Namun, pihaknya siap membantu untuk melakukan pengawasan secara tidak langsung. Sehingga, diharapkan ketika pembangunan jembatan tersebut selesai aman digunakan oleh masyarakat.

"Jadi kita hanya lakukan supervisi saja terkait hal-hal teknis saja, mereka menyusun RAB sendiri, bisa dikonsultasikan. Namun, ada batas-batasan yang tidak bisa kita paksakan masuk ke sana," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Surabaya
Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Surabaya
Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com