MALANG, KOMPAS.com - Sidang perdana kasus robot trading Auto Trade Gold (ATG) dengan terdakwa Dinar Wahyu Septian Dyfrig alias Wahyu Kenzo digelar di Pengadilan Negeri (PN) Kelas I A Malang, Rabu (6/9/2023).
Dua terdakwa lainnya juga dihadirkan, yakni Chandra Bayu alias Bayu Walker dan Raymond Enovan.
Ketua Majelis Hakim dari PN Malang, Arief Karyadi membuka sidang sekitar pukul 14.35 WIB yang bertempat di Ruang Sidang Cakra. Sedangkan ketiga terdakwa dihadirkan secara daring dari Lapas Kelas I Malang.
Baca juga: Wahyu Kenzo Dibawa ke Bareskrim Polri untuk Pemeriksaan Kasus TPPU
Sidang saat awal sempat terkendala suara mik dari para terdakwa yang kurang terdengar jelas.
Ketiganya juga sempat beberapa kali bertukar posisi supaya dapat berbicara mendekat ke mik.
Ketiga terdakwa sebelumnya juga telah menerima surat dakwaan. Sidang tersebut hanya dihadiri penasihat hukum dari terdakwa Raymond Enovan.
Sedangkan penasehat hukum dari Wahyu Kenzo dan Bayu Walker tampak belum hadir.
Agenda sidang kali ini yakni pembacaan dakwaan dari Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Malang terhadap ketiga terdakwa.
Ketika terdakwa didakwa pasal berlapis. Antara lain pasal primer yakni Pasal 3 juncto Pasal 10 UU RI No 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan pidana penjara paling lama 20 tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar.
Kemudian, Pasal 105 atau Pasal 106 UU RI No 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 10 tahun penjara dan atau denda Rp 10 miliar.
Lalu Pasal 378 KUHP Tentang Penipuan dengan pidana penjara selama-lamanya 4 tahun atau Pasal 372 KUHP Tentang Penggelapan dengan pidana penjara selama-lamanya 4 tahun.
Untuk subsider, Pasal 4 juncto Pasal 10 UU RI No 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dengan pidana penjara paling lama 20 tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar.
Lebih subsider lagi, Pasal 5 ayat (1) juncto Pasal 10 UU RI No 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dengan pidana penjara 5 tahun dan denda palimg banyak Rp 1 miliar.
Menanggapi dakwaan tersebut, ketiga terdakwa meminta penundaan sidang, dan akan dilanjutkan kembali pada Rabu (13/9/2023) mendatang. Sidang tersebut ditutup pada pukul 15.27 WIB.
Ketua Tim JPU Kejari Kota Malang, Yuniarti mengatakan, untuk tim JPU, pihaknya juga melibatkan Kejaksaan Agung RI. Kemudian, dakwaan pasal ketiga terdakwa nyaris sama.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.