MALANG, KOMPAS.com - Polresta Malang Kota, Jawa Timur, mengamankan 26 tersangka yang menggunakan sekaligus mengedarkan narkoba.
Para pelaku ditangkap selama kegiatan Operasi Tumpas Semeru 2023 yang berlangsung sejak tanggal 16 sampai 25 Agustus 2023.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, sejumlah 3 pelaku di antaranya merupakan target operasi (TO) dari Satresnarkoba Polresta Malang Kota dari seluruh tersangka yang diamankan.
"Total dari 26 tersangka ini, 3 TO dan sisanya non TO. Sejumlah 24 orang pria dan 2 orang wanita," kata Budi, Rabu (6/9/2023).
Baca juga: Kendalikan Bisnis Narkoba, Suami Selebgram Palembang Komunikasi ke Anak Buah Pakai Telepon
Adapun penangkapan para tersangka juga dilakukan oleh jajaran polsek. Di antaranya 2 kasus dengan 3 tersangka oleh Polsek Klojen, kemudian 2 kasus dengan 2 tersangka oleh Polsek Lowokwaru dan 1 kasus dengan 1 tersangka oleh Polsek Kedungkandang.
Selanjutnya, untuk 18 kasus dengan 20 tersangka, ditangkap oleh jajaran Satreskrim Polresta Malang Kota.
Dari penangkapan tersebut, pihak kepolisian berhasil menyita barang bukti sabu-sabu seberat 109,67 gram dan ganja seberat 523,7 gram.
"Barang bukti ini kita dapatkan dari 4 orang pengedar, 7 orang kurir dan 15 penyalahguna narkoba," katanya.
Atas perbuatannya, para tersangka tersebut dijerat pasal 114, 112 dan 111 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman mulai dari 4 hingga 20 tahun penjara.
Dari hasil penangkapan tersebut, Budi mengatakan, pihaknya dapat menyelamatkan sekitar 750 generasi muda dari penyalahgunaan narkoba.
"Kalau kita lihat dari hasil barang bukti yang diamankan, ini sedikitnya bisa menyelamatkan 750 jiwa generasi muda maupun masyarakat Kota Malang," katanya.
Lebih lanjut, Budi menyampaikan, Kota Malang masih menjadi salah satu pusat peredaran dan pendistribusian narkoba.
Hal itu juga dipengaruhi padatnya aktifitas di Kota Malang dari berbagai kalangan, termasuk pelajar dan mahasiswa.
"Kota Malang ini masih menjadi suatu tempat peredaran dan pendistribusian, hal ini mengingat banyaknya aktifitas masyarakat baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, wiraswasta dan lainnya," katanya.
Selain itu, Kota Malang dinilai menjadi pusat perputaran ekonomi terbesar di Jawa Timur setelah Surabaya dan Sidoarjo.