Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Penyedia Jasa Angkutan yang Rampok Penumpang di Perbatasan Malang-Pasuruan

Kompas.com, 31 Agustus 2023, 13:39 WIB
Imron Hakiki,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Tim gabungan dari Polres Pasuruan dan Polres Malang menangkap penyedia jasa angkutan Pasuruan-Malang yang merampok penumpangnya.

Salah satu korban perampokan itu adalah seorang siswi SMK Negeri 1 Purwosari, Zukhruf Muzzammil (17), warga Kelurahan Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Korban dirampok saat hendak pulang menaiki angkutan umum minibus pada Kamis (24/08/2023).

Perampokan itu dilakukan dengan cara menutup kepala korban menggunakan sarung di tengah perjalanan saat kondisi angkutan sedang sepi.

Baca juga: Tak Sesuai Spesifikasi Standar, Speed Trap di Jalan Kota Malang Diganti

Ketika korban melakukan perlawanan, pelaku memukul korban di bagian mata, sampai kacamatanya pecah di sebelah kanan. Korban mengalami luka robek dan lebam berat pada bagian mata sebelah kanan.

Sementara pelaku mengambil barang berharga milik korban berupa laptop yang diletakkan di dalam tas sekolahnya.

Baca juga: Rumah 2 Panitia Pilkades di Pasuruan Diteror dengan Ledakan Bondet

Komplotan perampokan itu tidak lain adalah penyedia jasa angkutan umum tersebut. Terdiri dari tiga orang, yakni kernet, sopir, dan satu orang yang berperan sebagai pembantu melancarkan kejahatan itu.

Ketiganya yakni Riski Aditya (23) warga Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Ribut Setyo Wahyudi (24) warga Desa Pucangsari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, dan pria berinisial MAD, warga Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. MAD saat ini sedang dalam pencarian dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Pelaku yang ditangkap pertama kali adalah Ribut Setyo Wahyudi (24). Ia ditangkap oleh Polres Pasuruan pada Selasa (29/8/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.

Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Farouk Ashadi Haiti mengatakan, Ribut Setyo ditangkap di rumah persembunyiannya di kawasan Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Ia berperan sebagai sopir angkutan umum.

"Saat ditangkap pelaku tanpa perlawanan dan mengakui atas perbuatannya," kata Farouk melalui pesan singkat, Kamis (31/8/2023).

Selanjutnya, Polres Malang menangkap salah satu dari komplotan itu, atas nama Riski Aditya (23), di kediamannya pada Selasa (29/8/2023) sekitar pukul 23.30 WIB.

Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik mengatakan, pelaku berperan sebagai pembantu pelaku utama dalam melakukan perampasan.

"Ia berperan untuk memegang dan mengancam korban," jelasnya melalui sambungan telepon, Kamis (31/8/2023).

Dari hasil pendalaman, Taufik menyebut sebelum melakukan perampasan kepada siswi SMK Negeri 1 Purwosari, ketiga pelaku pernah melakukan perampasan dengan modus serupa terhadap korban Sunarsih (43), warga Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, pada Rabu (16/8/2023).

Baca juga: Kondisi Stabil Pascaoperasi Pemisahan di RSSA, Bayi Kembar Siam Asal Pasuruan Dipulangkan

Saat itu, korban hendak pulang kerja menggunakan angkutan umum jenis Isuzu Elf sekitar pukul 21.15 WIB. Sesampainya di simpang tiga Garuda Singosari, Kabupaten Malang, dua orang yang dikira penumpang, satu orang di antaranya menutupi kepala korban dengan sarung.

"Satu orang lainnya yang duduk di samping korban langsung mendekap tubuh korban sambil mengancam apabila korban berteriak akan dibunuh. Selanjutnya barang milik korban berupa ponsel dan uang tunai Rp 300.000 diambil oleh pelaku," jelasnya.

Atas perbuatannya, kedua pelaku terancam Pasal 368 KUHP tentang pemerasan menggunakan ancaman dan kekerasan.

"Kini tersisa 1 orang pelaku yang belum tertangkap. Ia sudah ditetapakan sebagai daftar pencarian orang (DPO) berinisial MAD," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau