Tim dokter ahli dari RSSA juga akan terus memantau kondisi kedua bayi untuk kelancaran dalam latihan merangkak, berdiri hingga berjalan. Sebab, sebelum operasi dilakukan terjadi hambatan gerakan motorik untuk tumbuh kembang kedua bayi tersebut.
"Karena yang perlu dipahami selama 10 bulan itu pasti sedikit banyak ada hambatan di tumbuh kembang, karena posisinya menempel, sehingga gerakan motoriknya mulai latihan merangkak, jalan, berdiri tentu terganggu, sehingga tetap dipantau oleh tim medis dari RSSA," katanya.
Sebelumnya diberitakan, tim dokter ahli dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) di Kota Malang, Jawa Timur telah melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam pada Sabtu (12/8/2023) pagi. Operasi pemisahan dilakukan hanya dalam waktu sekitar satu jam, dimulai pada pukul 09.05 - 10.10 WIB.
Selanjutnya, tim dokter melakukan penutupan kulit pada masing-masing bayi. Penutupan kulit yang dimaksud yakni menjahit kulit dengan halus, termasuk membuat tali pusar.
Operasi pemisahan bayi kembar siam dipimpin oleh dokter spesialis bedah anak, dr Widianto dan melibatkan dokter ahli dari Rumah Sakit dr Soetomo. Tim dokter ahli yang dilibatkan dalam operasi tersebut, mulai dari dokter anastesi untuk menyiapkan pembiusan.
Kemudian, dokter bedah anak yang bertugas melakukan pemisahan, dokter bedah toraks dengan mengidentifikasi perlekatan pada dada bayi kembar siam. Selain itu, juga terdapat dokter bedah plastik melakukan penutupan kulit dari masing-masing bayi setelah dilakukan pemisahan.
"Selanjutnya untuk penanganan masa recovery pasien oleh tim dokter lengkap, termasuk dokter anastesi yang akan memantau, karena kan kondisi stabil itu masih membutuhkan waktu, dalam observasi," katanya.
Operasi tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan oleh pihak RSSA dan rumah sakit di Malang Raya. Bayi kembar siam yang dioperasi merupakan putri dari pasangan asal Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Kedua bayi itu lahir pada 15 September 2022. Operasi baru dilakukan saat ini ketika kedua bayi yang sekarang berusia 11 bulan atau menyesuaikan dengan tumbuh kembang organ tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.