Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Pakar, 2 Wilayah di Surabaya Miliki Kualitas Udara Buruk

Kompas.com - 15/08/2023, 17:53 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Krisiandi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pakar Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), menyebutkan, dua wilayah di Surabaya, yakni kawasan industri dan perbatasan, kemungkinan memiliki kualitas udara yang buruk.

Kepala Departemen Teknik Lingkungan ITS Arie Dipareza Syafei mengatakan, berdasarkan studinya ada dua wilayah dengan kualitas udara buruk, yakni Jalan Ahmad Yani dan Rungkut Industri.

"Rungkut Industri (tingkat polutan) tinggi, tapi paling tinggi ada di Jalan Ahmad Yani sampai ke Jalan Basuki Rahmat," kata Arie, ketika dihubungi melalui telepon, Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Kualitas Udara Berbahaya, Pemkot Pontianak Tetapkan Belajar Online dari Rumah

Hal itu, kata Arie, lantaran Jalan Rungkut Industri merupakan lokasi berdirinya sejumlah pabrik. Sedangkan, Jalan Ahmad Yani adalah pintu masuk dan keluar dari Surabaya ke Sidoarjo.

"Meskipun banyak pohon, tapi kendaraan yang melintas banyak, volumenya tinggi. Sehingga emisi yang dikeluarkan juga sangat besar," jelasnya.

Arie mengungkapkan, kawasan Surabaya Pusat, seperti Jalan Tunjungan masih memiliki kualitas udara yang bagus. Meskipun, di wilayah tersebut kerap terjadi kepadatan kendaraan.

"(Buruknya kualitas udara) saya melihatnya bukan karena padat kendaraan, tapi volume kendaraan. Untuk Jalan A. Yani lancar tapi volume kendaraan yang melintas tinggi," ujar dia.

Sedangkan, lanjut Arie, untuk wilayah Surabaya Timur kualitas udaranya bagus karena adanya pohon mangrove. Selanjutnya, kawasan barat masih baik lantaran banyaknya ruang terbuka hijau.

"Surabaya Timur bagus, kawasan hijau, ada mangrove dan sebagainya. Kemudian beberapa kawasan Surabaya Barat dan Utara juga ada kawasan hijau dan kualitas udara bagus," ucapnya.


Arie menyarankan agar masyarakat lebih memanfaatkan banyaknya transportasi umum di Surabaya. Hal itu dapat mengurangi banyaknya emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan pribadi.

"Saya mendukung peningkatan kualitas transportasi publik di Surabaya, ada WaraWiri, Suroboyo Bus. Saya harap warga kurangi penggunaan mobil dan motor," katanya.

Berdasarkan indeks kualitas udara IQAir, Surabaya mencapai angka 108, Senin (14/8/2023), kemarin. Berdasarkan parameter tersebut, situs itu pun menyebutkan, udara Kota Pahlawan tidak sehat.

Baca juga: Kualitas Udara Buruk, Industri di Banten Diminta Perbarui Teknologi ke Ramah Lingkungan

Diberitakan sebelumnya, DKI Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk nomor dua di dunia hari ini, Selasa (15/8/2023) pagi.

Dikutip dari situs pemantau kualitas udara IQAir, pukul 05.43 WIB, indeks kualitas udara di Ibu Kota berada di angka 165 AQI US.

Angka kualitas udara itu tercatat bahwa saat ini DKI Jakarta masih masuk dalam kategori tidak sehat nomor dua di dunia.

Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI hari ini PM 2.5. Angka Konsentrasi itu, 16,4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

Surabaya
Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Surabaya
Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Surabaya
Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Surabaya
Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Surabaya
Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Surabaya
Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Surabaya
Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Surabaya
Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Surabaya
Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Surabaya
Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Surabaya
Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Surabaya
Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Surabaya
Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Surabaya
Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com