Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Kembar Siam Asal Pasuruan Membaik Pascaoperasi Pemisahan di RSSA Malang

Kompas.com - 15/08/2023, 18:50 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kondisi bayi kembar siam asal Pasuruan, Aliyah dan Aisyah, membaik pascaoperasi pemisahan oleh tim dokter di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang.

Direktur Utama RSSA, dr Bachtiar Budianto mengatakan, kedua bayi sudah tidak berada di ruang ventilator sejak hari kedua pascaoperasi pada Minggu (13/8/2023).

Kondisi Aliyah dan Aisyah juga sudah bisa minum dengan mengonsumsi lewat oral, dan dapat buang air besar.

"Artinya fungsi saluran cernanya sudah membaik, mudah-mudahan organ lainnya juga berfungsi dengan baik juga," kata dr Bachtiar pada Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Tim Dokter RSSA Malang Berhasil Pisahkan Bayi Kembar Siam Dempet Perut

Selain itu, kedua bayi pascaoperasi sempat mengalami peningkatan fungsi liver. Namun, kondisi keduanya saat ini berangsur membaik dan hal itu bergantung pada kondisi beberapa faktor.

"Penanganannya kalau liver itu prinsipnya ada dua yakni oksigennya bagus, nutrisinya bagus, kecukupan nutrisi, kecukupan cairan, kecukupan oksigenasi, kalau semuanya bagus mudah-mudahan pemulihannya akan baik," katanya.

Baca juga: Pertama Kali, RSSA Malang Akan Lakukan Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam

Kemudian, mulai hari ini, Selasa (15/8/2023), rencananya untuk bayi Aliyah akan dipindahkan ke ruang perawatan low care. Nantinya, Aliyah dapat dirawat bersama ibunya.

"Jadi bayi yang satu kita pindah ke ruang perawatan, nanti dirawat bersama ibunya, bayi yang Aliyah," katanya.

Rencana pemindahan Aliyah ke ruang perawatan low care sudah melalui pertimbangan dari tim dokter ahli.

"Berdasarkan evaluasi oleh dokter semua multidisiplin menganggap bahwa bayi Aliyah memenuhi syarat dirawat di ruangan, jadi setiap pertimbangan perpindahan ruangan melibatkan seluruh dokter," katanya.

Kondisi Aliyah juga lebih tenang pascaoperasi, karena sudah terpisahkan dari tubuh kembarannya, Aisyah.

Suasa Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Senin (27/1/2020).KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Suasa Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Senin (27/1/2020).
"Dan cukup membantu menenangkan karena mungkin pascaoperasi kembarannya sudah terlepas, jadi psikologisnya berbeda saat sebelum operasi," katanya.

Ibunya juga mulai dilibatkan dalam melakukan perawatan kepada Aliyah.

"Kemarin juga dicoba bonding dengan orangtuanya, sudah dilibatkan merawat," katanya.

Baca juga: Seniman di Malang Bikin Aksi Teatrikal Ingatkan Tragedi Kanjuruhan

Selain itu, untuk kondisi pernapasan Aliyah dalam keadaan normal.

"Pernapasan juga sudah lepas dari oksigen, dari kemarin. Kemudian untuk aspek sistem sirkulasi jantung dalam keadaan baik, jadi untuk yang Aliyah mudah-mudahan hari ini kita bisa pindahkan ke ruangan yang sudah dipersiapkan," katanya.

Baca juga: 2 Kali Gagal Ujian Praktik SIM C Lama, Warga Malang Kini Lolos di Pelintasan Baru

Sedangkan, untuk bayi Aisyah masih membutuhkan observasi atau penanganan luka pascaoperasi di ruang ICU. Nantinya, bila kondisi Aisyah terus membaik juga dapat dipindahkan ke ruang perawatan low care.

"Insya Allah kalau kondisinya terus membaik, nanti kita pindah juga ke ruang perawatan bersama ibunya," katanya.

Menurutnya, perawatan luka menjadi hal yang penting pascaoperasi. Meskipun, hal itu tidak selalu dilakukan di ruang ICU. Sehingga, untuk kondisi tersebut tidak hanya Aisyah saja yang menjalani perawatan luka, tetapi begitu juga dengan Aliyah.

Dia mengatakan, penanganan Aisyah di ruang ICU juga dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya infeksi. Atau, Aisyah mengalami trauma operasi atau inflamasi yang dinilai biasa terjadi pascaoperasi.

"Makanya kita perlu pada kondisi tertentu yang dipertahankan di ICU, perawatan yang maksimal, tidak banyak orang, sehingga menghindari risiko yang berpotensi infeksi. Makanya, bayi merah atau Aisyah masih di ICU, tapi secara umum lukanya bagus," katanya.

Diperkirakan, untuk Aisyah akan dipindahkan dari ruangan ICU ke perawatan low care sekitar satu atau dua hari lagi.

"Sekitar 1-2 hari, itu juga memperhatikan faktor lainnya, seperti fungsi organ, lain-lain kita lihat perkembangan, tim dokter akan mengevaluasi secara terus-menerus," katanya.

Salah satu dokter di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) di Kota Malang, Jawa Timur menunjukkan video langsung kegiatan operasi pemisahan bayi kembar siam pada Sabtu (12/8/2023), pagi.KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Salah satu dokter di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) di Kota Malang, Jawa Timur menunjukkan video langsung kegiatan operasi pemisahan bayi kembar siam pada Sabtu (12/8/2023), pagi.
Tim dokter ahli dari RSSA juga akan terus memantau kondisi kedua bayi untuk kelancaran dalam latihan merangkak, berdiri hingga berjalan. Sebab, sebelum operasi dilakukan terjadi hambatan gerakan motorik untuk tumbuh kembang kedua bayi tersebut.

"Karena yang perlu dipahami selama 10 bulan itu pasti sedikit banyak ada hambatan di tumbuh kembang, karena posisinya menempel, sehingga gerakan motoriknya mulai latihan merangkak, jalan, berdiri tentu terganggu, sehingga tetap dipantau oleh tim medis dari RSSA," katanya.

Sebelumnya diberitakan, tim dokter ahli dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) di Kota Malang, Jawa Timur telah melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam pada Sabtu (12/8/2023) pagi. Operasi pemisahan dilakukan hanya dalam waktu sekitar satu jam, dimulai pada pukul 09.05 - 10.10 WIB.

Selanjutnya, tim dokter melakukan penutupan kulit pada masing-masing bayi. Penutupan kulit yang dimaksud yakni menjahit kulit dengan halus, termasuk membuat tali pusar.

Operasi pemisahan bayi kembar siam dipimpin oleh dokter spesialis bedah anak, dr Widianto dan melibatkan dokter ahli dari Rumah Sakit dr Soetomo. Tim dokter ahli yang dilibatkan dalam operasi tersebut, mulai dari dokter anastesi untuk menyiapkan pembiusan.

Kemudian, dokter bedah anak yang bertugas melakukan pemisahan, dokter bedah toraks dengan mengidentifikasi perlekatan pada dada bayi kembar siam. Selain itu, juga terdapat dokter bedah plastik melakukan penutupan kulit dari masing-masing bayi setelah dilakukan pemisahan.

"Selanjutnya untuk penanganan masa recovery pasien oleh tim dokter lengkap, termasuk dokter anastesi yang akan memantau, karena kan kondisi stabil itu masih membutuhkan waktu, dalam observasi," katanya.

Operasi tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan oleh pihak RSSA dan rumah sakit di Malang Raya. Bayi kembar siam yang dioperasi merupakan putri dari pasangan asal Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Kedua bayi itu lahir pada 15 September 2022. Operasi baru dilakukan saat ini ketika kedua bayi yang sekarang berusia 11 bulan atau menyesuaikan dengan tumbuh kembang organ tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

Surabaya
Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Surabaya
Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Surabaya
Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Surabaya
Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Surabaya
Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Surabaya
Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Surabaya
Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Surabaya
Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Surabaya
Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Surabaya
Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Surabaya
Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Surabaya
Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Surabaya
Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Surabaya
Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com