Dia juga menyinggung inspeksi mendadak yang dilakukan oleh sejumlah anggota Komisi III DPRD Kabupaten Blitar pekan lalu ke lokasi pembangunan gedung ICU RSUD Ngudi Waluyo di Kecamatan Wlingi yang disebut tidak sesuai spesifikasi yang seharusnya.
Menurutnya, kualitas pembangunan Gedung ICU RSUD Ngudi Waluyo itu berpangkal pada mekanisme lelang pekerjaan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar yang tidak fair karena peran kepala BLP.
Kompas.com masih berupaya meminta penjelasan dari Kepala Bagian Layanan Pengadaan (BLP) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Blitar Iwan Dwi Winarto terkait tudingan wakil bupati tersebut.
Baca juga: Kecewa Ajudan Istrinya Dimutasi, Wabup Blitar: Kalau Enggak Balik Hari Ini, Aku Mundur!
Pada kesempatan itu, Rahmat membenarkan bahwa dirinya mendaftarkan diri sebagai bakal calon legislatif untuk DPR RI melalui PAN di daerah pemilihan (Dapil) IX Jawa Timur, yakni Bojonegoro dan Tuban.
Tapi dia menolak jika disebut bahwa pengunduran dirinya karena pencalegan DPR RI. Sebab, jika karena pencalegan, maka seharusnya pengajuan pengunduran dirinya diajukan nanti setelah ada penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) pada bulan Oktober nanti.
Rahmat kembali mengatakan bahwa pengajuan pengunduran dirinya dia percepat karena kekecewaannya terhadap Kepala BLP Iwan Dwi Winarto.
“Sebelum saya undur diri, perlu saya sampaikan terima kasih kepada Ketum saya, kiai saya, gus-gus saya atas kepercayaannya selama ini kepada saya. Dan saya sampaikan, di mana pun saya berada saya tetap akan menjadi macan sekalipun berada di kandang kambing,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.