Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabup Blitar Ancam Mundur Usai Ajudan Istri Dimutasi, Wakil Ketua DPRD: Komunikasi Bupati-Wabup Macet sejak Lama

Kompas.com, 3 Januari 2023, 14:39 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Ancaman mundur Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso usai ajudan istrinya dimutasi dinilai sebagai puncak kemacetan komunikasi antara kedua pasangan kepala daerah yang sebenarnya telah terjadi sejak lama.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar Mujib mengatakan, ancaman mundur wakil bupati sebenarnya dipicu oleh persoalan sepele yang seharusnya tidak terungkap ke publik.

 Baca juga: Wakil Bupati Blitar Ancam Mundur karena Ajudan Istri Dimutasi Bupati

Namun, lanjutnya, munculnya ancaman tersebut menandakan adanya persoalan yang lebih serius dan telah berlangsung lama. 

“Kalau hal sepele seperti itu saja tidak ada komunikasi apalagi kebijakan strategis. Saya kira kemacetan komunikasi ini sudah berlangsung lama. Mereka saling mendahului, saling menyalib atau sebaliknya saling apatis dan saling mengacau,” ujar Mujib kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Selasa (3/1/2023).

Baca juga: Rambut Monte, Obyek Wisata di Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Menurut Mujib, secara kelembagaan, kepala daerah terdiri dari bupati dan wakil bupati yang merupakan satu kesatuan.

Maka seharusnya keduanya dapat menjaga kekompakan dan komunikasi yang baik agar proses pengambilan kebijakan publik berlangsung efektif.

Seandainya komunikasi antara Wakil Bupati Rahmat Santoso dan Bupati Rini Syarifah lancar, ujarnya, persoalan tersebut tidak akan pernah muncul.

Di sisi lain, Mujib mengaku bisa memahami kekecewaan Rahmat atas mutasi yang dialami ajudan istrinya yang bernama Riana.

Menurutnya, seorang ajudan tentu harus memberikan kenyamanan, keamanan, serta loyalitas terhadap pejabat. Jika tanpa pemberitahuan tiba-tiba ajudan istrinya diganti, lanjut Mujib, wajar jika Rahmat merasa tersinggung.

Baca juga: WNA Pakistan Diduga Jalankan Investasi Bodong di Blitar, Kantor Imigrasi Turun Tangan

“Apa alasan mutasi dan penggantinya siapa? Karena pembantu wakil bupati itu kan melekat pada wakil bupati. Tentu harus ada kenyamanan, keamanan, dan loyalitas. Kalau tiba-tiba diganti atas kehendaknya orang lain, menurut saya pantas kalau wabup sampai mengatakan seperti itu,” ujarnya.

Mujib berharap Bupati Blitar Rini Syarifah bersikap lebih bijaksana dan memiliki kepekaan dalam mengambil kebijakan yang dapat memperburuk hubungannya dengan Wakil Bupati Rahmat Santoso.

Menurutnya, bupati dan wakil bupati ibarat sepasang suami istri yang seharusnya saling terbuka dan jujur dalam berumah tangga.

Terkait Wakil Bupati Rahmat yang sempat menyebut nama Fikri dan Biyan sebagai orang yang berada di belakang mutasi terhadap ajudan istrinya, Mujib enggan berkomentar.

Baca juga: Imigrasi Sebut Pekerja Migran asal Blitar dan Tulungagung Melonjak 4 Kali Lipat pada 2022

“Kalau ada orang di lingkaran ring (bupati) kami tidak bisa membuat penilaian. Kenapa Pak Wabup sampai menyebut dua nama itu, sebaiknya ditanyakan ke Pak Wabup saja,” ujarnya.

Meski mempersilahkan Rahmat Santoso mundur dari jabatannya jika merasa tidak nyaman lagi, Mujib berharap niat itu dipertimbangkan lagi.

Kata Mujib, seharusnya Rahmat melihat lagi bahwa masih banyak vis misi serta janji kampanye yang dia sampaikan bersama Rini Syarifah yang belum terealisasi.

“Cobalah tengok, kepala daerah punya tanggung jawab kepada masyarakat Kabupaten Blitar terkait janji kampanye. Ini yang mesti dipertimbangkan,” ujarnya.

Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso mengancam akan mengundurkan diri jika Riana, ajudan istrinya yang terkena mutasi pada Senin (2/1/2023), tidak dikembalikan ke posisi semula.

"Kalau sampai gak balik hari ini aku mundur. Buat saya gak ada perlunya. Kalau gak balik hari ini, saya akan langsung mengundurkan diri," kata Rahmat kepada wartawan, Selasa (3/1/2022). *

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau