Imam melihat kapalnya sudah hancur dan banyak benda lain yang terapung.
"Saya terpental dari perahu, kemudian saya berusaha naik ke permukan dan saya toleh perahu itu sudah hancur," katanya.
Baca juga: 4 Rumah di Trenggalek Terdampak Gempa Bantul, Rusak Ringan dan Sedang
Dalam situasi yang gelap, Imam tidak melihat kawannya yang lain. Dia hanya mendengar suara minta tolong. Terdengar pula suara yang mengarahkannya agar memegang pelampung
"Saya hanya mendengar suara minta tolong dan suara teriakan.. pegang pelampung, pegang pelampung gitu. Tapi tidak kelihatan orangnya," terang Imam.
Dalam situasi tersebut, Imam berenang ke tengah, menjauh dari tebing batu karang. Ia berenang sambil memegang potongan styrofoam.
Lalu tangan kanannya melambai-lambai ke atas sambil berteriak minta tolong.
"Saya berusaha berenang ke tengah, minta tolong teriak teriak, sambil tangan kanan saya lambaikan ke atas," ujar Imam.
Setelah terombang-ambing di laut selama 15 menit, kapal nelayan lain datang. Imam pun diselamatkan.
"Saya ditolong oleh kapal nelayan lain dengan lampu senter mencari suara teriakan saya," ujar Imam.
Kemudian ia dibawa ke dermaga pantai Prigi Trengalek bersama korban selamat lainnya.
"Kalau cuaca saat itu lagi biasa saja. Kami yang terlalu menepi dekat tebing batu karang," terang Imam.
Baca juga: Kapal Pencari Cumi Karam Ditabrak Tongkang, Nakhoda Hilang Usai Lompat ke Laut
Imam mengeluhkan dadanya hingga kini masih terasa sakit. Selain itu pinggang serta tangan mengalami luka goresan.
"Yang saya rasakan dada sakit, mungkin karena benturan air laut. Juga luka gores dipinggang juga tangan, tidak tau terkena apa. Air laut juga sempat terminum," terang Imam Sholikin.
Diketahui, kecelakaan terjadi antara perahu dengan nama lambung EXEL milik warga Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo Trenggalek, dengan perahu nama lambung Wilwo milik warga Kecamatan Watulimo Trenggalek.
Kedua kapal tersebut tersapu ombak besar, kemudian terempas pada tebing batu karang.
Akibat kejadian tersebut, empat orang selamat. Empat orang lainnya dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.