BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur langsung berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) terkait penurunan status normal Gunung Ijen.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, M Yanuar Bramuda mengaku sudah berkirim surat ke BBKSDA.
Pemkab ingin jam operasional untuk spot menyaksikan langsung blue fire di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen disesuaikan dengan jam buka awal.
Blue fire adalah api biru yang berada di kawah Ijen dan menjadi daya tarik wisatawan.
"Kami sudah mengirim surat ke BKSDA untuk menyesuaikan kembali dengan jam buka awal spot wisatawan di blue fire," kata Bramuda kepada Kompas.com, Jumat (4/8/2023).
Baca juga: Status Gunung Ijen Turun Jadi Normal
Menurut Bramuda, jika jadwal melihat blue fire seperti sediakala, ia yakin wisatawan yang berkunjung ke TWA Kawah Ijen akan kembali meningkat.
Saat ini, pendakian dibuka mulai pukul 04.00 WIB.
"Iya tentu kalau dibuka kembali ke jam 12 (malam), wisatawan akan semakin ramai," tegas Bramuda.
Menurut, sapaan akrab Bramuda, penyesuaian lama tidaknya waktu pendakian ke TWA Kawah Ijen tersebut akan berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan.
Jika pendakian mulai dibuka pukul 4 akan menyisakan waktu yang terlalu sedikit untuk wisatawan mengeksplore kawah ijen dan bisa jadi tak bisa menyaksikan blue fire.
"Karena waktu pendakian dan eksplore Kawah Ijen jauh lebih lama saat di puncak dan dapat menikmati blue fire," tandas Bram.
Sementara itu BBKSDA masih mengkaji kebijakan terbaru terkait aktivitas wisata di Gunung Ijen.
"Iya kita masih mengkaji kebijakan soal ke pendakian ke Kawah Ijen," kata Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah V Banyuwangi, Purwantono.
Pengkajian ulang tersebut dilakukan usai pihaknya mendapat surat dari Badan Geologi soal penurunan status Gunung Ijen menjadi level I normal pada 1 Agustus 2023.
"Kami juga belum mendapat surat edaran dari BBKSDA Jatim, ditunggu saja ya," ucapnya.
Baca juga: Lokasi Kebakaran di Pegunungan Ijen Sulit Dijangkau Kendaraan