Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Kecelakaan Luxio Vs KA Dhoho Berharap Pemerintah Perhatikan Pelintasan Tak Berpalang

Kompas.com, 31 Juli 2023, 15:56 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Krisiandi

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak dua dari delapan korban kecelakaan maut antara Daihatsu Luxio dan KA Dhoho di pelintasan kereta api tak berpalang pintu, di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, masih menjalani perawatan di RSUD Jombang.

Keduanya adalah Arimbi (11), warga Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, serta Fikri Hidayatulah (22), warga Dusun Bangi, Desa Woromarto, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri.

Arimbi dan Fikri merupakan penumpang mobil Luxio yang tertabrak KA Dhoho di pelintasan kereta tak berpalang pintu di jalan Dusun Gondekan, Desa Jabon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (29/7/2023) malam.

Baca juga: Tabrakan Maut Luxio Vs KA Dhoho di Jombang Tewaskan 6 Orang dalam 1 Keluarga

Selain menyebabkan Arimbi dan Fikri dirawat, kecelakaan itu menyebabkan enam orang meninggal dunia. Semua korban meninggal telah dimakamkan, 5 korban dimakamkan di Sidoarjo, kemudian 1 korban lainnya dimakamkan di Nganjuk.

Sujari (51), ayah Fikri mengungkapkan, para penumpang yang mengalami kecelakaan merupakan rombongan satu keluarga, terdiri dari kakaknya, anak dan menantu dari kakaknya, cucu, serta keponakan.

Salah satu korban dari kecelakaan tersebut adalah Fikri, anak kandungnya yang selama ini bekerja dan tinggal di Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo.

Rombongan dari Sidoarjo tersebut berencana menemui ibunya yang tinggal di Dusun Bangi, Desa Woromarto, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri.

“Iya, satu keluarga. Di dalam mobil itu ada delapan orang, ada kakak saya, anak kakak saya, menantunya, cucunya, terus suaminya dari anaknya kakak saya tadi,” ungkap Sujari, saat ditemui di RSUD Jombang, Senin (31/7/2023).

Saat ditemui di RSUD Jombang, Sujari mengungkapkan kondisi terakhir Arimbi, cucu dari kakaknya serta kondisi Fikri, anaknya. Keduanya dirawat di ruangan yang sama dan saling berdekatan.

Baca juga: Luxio Vs KA Dhoho di Pelintasan Tak Berpalang, Pemkab Jombang Prioritaskan Pasang Palang Pintu

Kondisi Fikri, ujar dia, semakin membaik meski belum sadar sepenuhnya. Sedangkan kondisi Arimbi, sudah sadar dan bisa diajak untuk berkomunikasi.

“Putra saya belum bisa, belum bisa diajak bicara, ya cuma bicara tidak terkontrol. Arimbi, anaknya sudah sadar, Alhamdulillah,” kata Sujari.


Terkait kejadian yang dialami keluarganya, Sujari meminta agar pemerintah meningkatkan keamanan pengguna jalan saat menyeberangi pelintasan kereta api.

Dia berharap, kejadian yang menimpa keluarganya menjadi peristiwa terakhir dan tidak terjadi lagi di masa depan. 

“Saya sebagai keluarga korban, tolong itu diperhatikan. Jangan sampai di belakang-belakang nanti ada korban lagi. Cukup dan Insya Allah keluarga saya ini menjadi yang terakhir,” ujar Sujari.

Baca juga: 2 Korban Luka Kecelakaan Luxio Vs KA Dhoho di Jombang Mulai Membaik

“Saya ikhlas, semoga keluarga diterima di sisi Allah SWT dan anak saya diberikan kesembuhan,” lanjut dia.

Halaman:


Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau