Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11.000 Seragam SD dan SMP Gratis di Surabaya, Dibagikan ke Warga Miskin

Kompas.com - 28/07/2023, 05:54 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Jawa Timur, mulai membagikan seragam untuk murid SD dan SMP yang masuk kategori miskin.

Pemerintah juga akan mengevaluasi sekolah yang mematok pakaian itu dengan harga mahal.

Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, total ada sekitar 11.000 seragam gratis yang akan dibagikan ke masyarakat. Para murid bisa mengambilnya di setiap koperasi sekolah.

"Seragam gratis itu sekolah sudah disiapkan dari pemkot. SD/MI tadi itu kisarannya 4.000, SMP/MTS 7.000," kata Yusuf, di Graha Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kamis (27/7/2023).

Sedangkan, kata Yusuf, pihak sekolah bisa melakukan pengadaan seragam sendiri melalui Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek.

Baca juga: Banyak Keluhan, Jatim Hentikan Sementara Penjualan Seragam di Koperasi SMA/SMK

Lebih lanjut, Yusuf juga merespons perihal ramainya informasi terkait mahalnya harga seragam. Menurut dia, seharusnya pihak sekolah tidak fokus ke sana, tetapi pada proses pembelajaran.

"Kalau harapan kami, sekolah saat ini mengutamakan untuk pembelajaran bagi anak, dan sebisa mungkin anak bisa nyaman dan senang," jelasnya.

Selain itu, Yusuf juga mengingatkan agar para pengurus sekolah tidak memanfaatkan momentum masuknya siswa baru. Sebab, mereka sudah memiliki tugas lebih penting, yakni mendidik murid.

"Kita harus kembali ke kebiasaan positif. Kami mengingatkan kepada warga, kami akan selalu memberikan palayanan terbaik dan tidak saling memberatkan," ucapnya.

Meski demikian, lanjut Yusuf, Dispendik Surabaya tetap akan melakukan evaluasi kepada setiap sekolah yang terbukti menjual seragam kepada muridnya dengan harga tinggi.

Baca juga: Soal Seragam Sekolah Rp 2,3 Juta di Tulungagung, Khofifah: Bisa Dikembalikan

"Kami akan cek tahapanya. Saat ini kepala sekolah saya ingatkan terus jangan saling memberatkan, buatlah sekolah menyenangkan, nyaman untuk guru siswa dan orang tua," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com