SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menceritakan mengenai perjalanan Kebun Raya Mangrove Surabaya yang baru saja diresmikan oleh Presiden ke-5 sekaligus Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia, Megawati Soekarnoputri, Rabu (26/7/2023).
Menurut Eri, pembangunan dan pengembangan Kebun Raya Mangrove Surabaya penuh dengan perjuangan.
Hutan Mangrove yang berada di Kecamatan Gunung Anyar itu sudah lama diajukan agar bisa menjadi Kebun Raya Mangrove.
Baca juga: Megawati: Kebun Raya Mangrove Surabaya Bisa Jadi Penahan Banjir Rob dan Tsunami
Pada tahun 2017, Wali Kota Surabaya saat itu, Tri Rismaharini disebut telah menyampaikan permohonan kepada Kepala LIPI, yang sekarang telah bertransformasi menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, terkait rencana untuk membangun Kebun Raya Mangrove Surabaya, melalui surat Nomor 522/639/436.7.10/2017.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2011, LIPI berperan melakukan pembinaan terhadap pembangunan kebun raya di seluruh Indonesia.
Selanjutnya, dikeluarkan Surat Keputusan Wali Kota nomor 188.45/ 145/ 436.1.2/ 2018 tentang Penetapan Lokasi Kebun Raya Mangrove Surabaya.
Baca juga: Megawati Resmikan Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya
Dengan bantuan dari Kementerian PUPR, master plan pembangunan Kebun Raya Mangrove disusun pada tahun 2018.
Eri menyebutkan, pembangunan kawasan mangrove ini merupakan inisiasi dan arahan dari Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri dan mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Bahkan, menurut Eri, Tri Rismaharini atau Risma yang kini menjadi Menteri Sosial (Mensos), sampai berdarah-darah untuk mempertahankan kawasan Kebun Raya Mangrove Surabaya.
Risma saat itu meyakini bahwa pengembangan kawasan mangrove ini juga bisa dijadikan tempat wisata dan edukasi bagi anak-anak muda yang tertarik dengan alam.
"Ini tempat dulu berdarah-darah dipertahankan Bu Risma. Sesuai arahan Bu Mega, kami menjalankan mangrove ini bukan hanya tempat mangrove, tapi edukasi dan pariwisata. Khususnya buat anak muda. Karena mereka butuh mengenalnya," kata Eri, Rabu.
Baca juga: Nekat Buka Lahan Tambak Ilegal di Hutan Mangrove, Petambak di Lampung Ditangkap
Eri menjelaskan, sedikitnya ada 57 spesies tanaman yang tumbuh di kawasan Kebun Raya Mangrove Surabaya.
Tak menutup kemungkinan pihaknya bakal membuka kerja sama dengan pihak lain untuk mengembangkan dan menambah spesies tanaman di lokasi tersebut.
"Di sini ada 57 spesies. Kami membuka diri untuk bekerja sama dengan tempat lain sehingga jumlah spesies di sini bertambah," ucap dia.
Baca juga: Hari Ini, Megawati Akan Resmikan Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya
Eri mengatakan, nantinya seluruh pekerja yang akan mengelola di Kebun Raya Mangrove Surabaya berasal dari keluarga miskin (gamis).
Menurutnya, ada banyak lahan Pemkot Surabaya bisa digerakkan untuk pangan. Lewat kerja sama dengan BRIN, Eri menginginkan kemiskinan warga Kota Surabaya berkurang.
Untuk diketahui, Megawati meresmikan Kebun Raya Mangrove di kawasan Gunung Anyar Surabaya, Rabu (26/7/2023). Menurut Megawati, kebun mangrove memiliki peran meminimalkan dampak tsunami, menekan polusi, dan menambah kadar oksigen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.