Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Kediri Duga Elpiji 3 Kilogram Langka karena Tak Sesuai Peruntukan

Kompas.com - 26/07/2023, 22:37 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Bupati Kediri, Jawa Timur, Hanindhito Himawan Pramana menduga kelangkaan elpiji 3 kilogram atau elpiji subsidi yang terjadi di wilayahnya dikarenakan penggunaan yang tidak sesuai peruntukan.

Sebab, dari pengamatannya di lapangan, orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu tidak menemukan masalah dalam mata rantai distribusi elpiji dari agen ke pangkalan.

“Banyak tabung elpiji 3 kilogram dipergunakan tidak sesuai peruntukkannya. Salah satunya penggunaan di sektor peternakan,” kata Bupati yang akrab dengan sapaan Mas Dito ini dalam rilis Pemkab Kediri, Rabu (26/7/2023).

Baca juga: Elpiji 3 Kilogram di Pangkalan Bu Aini Kota Malang Ludes Terjual dalam 2 Jam

Padahal, sektor peternakan menjadi salah satu yang dilarang menggunakan elpiji 3 kilogram. 

Itu sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Dirjen Migas No. B-2461/MG.05/DJM/2022. Bahwa restoran, hotel, usaha binatu, usaha batik, usaha tani tembakau, usaha jasa las, usaha peternakan, usaha pertanian (diluar ketentuan Perpres No.38 tahun 2019 dan yang belum dikonversi) dilarang menggunakan elpiji subsidi.

Penggunaan elpiji di sektor peternakan, kata Dito, cukup besar sehingga pihaknya akan mengundang para peternak untuk menyosialisasikan aturan penggunaan elpiji subsidi.

Dan sebagai solusi awal, Mas Dito akan menggandeng himpunan pengusaha minyak bumi dan gas (migas) untuk meminjamkan tabung gas non subsidi kepada para peternak.

“Kita pinjamkan tabung (non subsidi) yang bersangkutan nanti mengisi (elpiji) sendiri,” tutur Mas Dhito.

Dengan peminjaman tersebut tabung gas elpiji subsidi dari para peternak bisa ditarik untuk kembali digunakan oleh masyarakat sasaran penerima subsidi.

Selain tidak sesuai peruntukan, Bupati yang tengah dalam periode pertama jabatannya itu menambahkan, kelangkaan elpiji subsidi juga disebabkan oleh musim hajatan yang digelar oleh masyarakat.


Selain itu juga kebetulan bertepatan dengan beberapa kali hari libur nasional yang membuat aktivitas distribusi elpiji di tingkat pangkalan juga libur.

Adapun perihal aturan penggunaan kartu identitas saat membeli elpiji subsidi, bupati menjelaskan, itu dilakukan untuk memastikan subsidi itu diterima oleh sasaran yang tepat.

“Ini untuk mengontrol, siapa yang menggunakan (elpiji subsidi) itu. Untuk sementara kita berlakukan itu,” tandas putra politisi Pramono Anung tersebut.

Masih dalam siaran pers itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri mencatat, sebanyak 198 peternak ayam broiler di wilayahnya menggunakan elpiji subsidi sebagai penghangat ayam saat usia 1-10 hari.

Baca juga: Stok Langka, Pasokan Elpiji 3 Kg di Banyuwangi Akan Ditambah Lebih dari 30 Persen

Padahal dalam satu periode pemeliharaan ayam broiler itu, peternak itu membutuhkan kurang lebih 9900 tabung.

“Jika dalam setahun 2 sampai 3 periode, tinggal mengalikan saja. Itu sudah banyak,” ujar Pelaksana tugas Kepala DKPP Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih.

Oleh sebab itu pihaknya akan segera menyosialisasikan rencana Bupati itu dengan mengumpulkan para peternak agar segera berpindah dari elpiji subsidi ke non subsidi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com