Di dalam ruang karaoke tersebut, pelaku kembali menanyakan perihal uang. Namun, korban menjawab dengan nada bercanda.
Korban disebut mengeluarkan kalimat seolah pelaku sudah tidak membutuhkan lagi uang tersebut.
"Korban berkata kepada pelaku untuk apa uang segitu, kamu kan sudah kaya," terang dia.
Baca juga: Jual Beli Jimat Mustika Widuri Rp 250 Juta di Balik Kasus Pembunuhan Suami Istri di Tulungagung
Pelaku dan korban berada dalam ruang karaoke tersebut selama sekitar dua jam dan tidak ada titik temu.
Saat korban berdiri, pelaku memukul rahang korban dengan tangan hingga korban jatuh.
"Melihat kondisi korban, pelaku sempat bingung duduk termenung sambil mengisap rokok habis dua batang. Melihat korban masih bergerak, pelaku semakin murka," sambung dia.
Melihat korban tergeletak, pelaku memukul wajah korban bertubi-tubi hingga kepala belakang korban terbentur lantai berulang kali.
Lantas, pelaku mengikat tangan dan kaki korban.
"Setelah meninggal, kaki dan tangan korban diikat tali karet. Lalu mulutnya disumpal dengan potongan sandal jepit. Potongan sandal yang identik, juga kami temukan dari rumah pelaku. Artinya memang sudah disiapkan oleh pelaku dari rumah," terang dia.
Baca juga: 5 Fakta Kasus Dugaan Pembunuhan Pasutri di Tulungagung, Ditemukan Sang Anak di Ruang Karaoke Pribadi
Tidak berselang lama setelah pelaku menganiaya korban, istrinya menyusul mendatangi ruang karaoke dan memanggil korban, sambil mengetuk pintu.
"Istri korban memanggil korban sebanyak dua kali sambil mengetuk pintu ruang karaoke," ujar dia.
Kemudian pintu dibuka oleh pelaku, dan memberitahu bahwa suaminya tidur.
Setelah istri korban masuk ruangan dan menyalakan lampu ruangan, dia melihat suaminya ditutupi selimut di bagian wajah dan kaki.
Takut aksinya diketahui orang lain, pelaku langsung memukul istri korban hingga terjatuh di lantai.
Dalam kondisi korban tidak berdaya, pelaku menjerat leher korban menggunakan kabel mikrofon.