JEMBER, KOMPAS.com – Maimunah (46) warga Dusun Sumberlanas Barat, Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo Kabupaten Jember, Jawa Timur yang diduga membunuh anak kandungnya disebut sering mengalami seperti orang kesurupan.
Bahkan, keluarga Maimunah sudah sering membawanya ke pengobatan alternatif. Penyakit seperti keserupan itu disebut mulai membaik sejak lima bulan lalu.
Kepala Desa Harjomulyo, Kartono mengaku kaget ketika Maimunah menghabisi nyawa anaknya.
Baca juga: Diduga Sebar Hoaks tentang Gibran di WhatsApp, Oknum Guru ASN di SMKN Jember Dibina
Sebab, anak kandungnya itu merupakan anak yang tampak paling disayang.
“Dia anaknya tiga, yang dibunuh ini anak bungsu, yang dua sudah menikah semua,” kata dia pada Kompas.com via telpon Jumat (9/6/2023).
Menurut dia, pada malam pembunuhan, semua permintaan anak untuk membeli jajanan selalu dipenuhi.
Bahkan, pada waktu maghrib, Maimunah masih mengantarkan anaknya membeli jajan di warung sekitar rumah.
Di malam yang sama, Maimunah juga membagi cerita sedang menyiapkan sayur untuk dimakan esok harinya.
Harapannya, besok ketika sang suami hendak berangkat bekerja, dia sudah langsung memasak.
“Kami kaget ketika ada kabar pembunuhan itu, karena tidak ada tanda-tanda kesurupan kambuh,” jelas dia.
Menurut Kartono, Maimunah sudah mengalami kesurupan itu sekitar dua tahun yang lalu. Namun dia tidak pernah mengamuk, hanya berbicara sendiri.
“Selama ini tak pernah ngamuk, juga sudah sering cari obat alternatif,” tambah dia.
Hal senada juga diakui oleh tetangga Maimunah, yakni Lukman. Dirinya mengaku tidak pernah menyangka akan ada pembunuhan.
Selain itu, warga juga menilai kesurupan itu karena kerasukan jin.
"ada yang bilang karena kesurupan jin sehingga sering melamun dengan tatapan kosong," jelas dia.
Baca juga: Ibu di Jember Bunuh Anak Kandungnya di Kamar, Diduga Depresi
Sebelumnya diberitakan Maimunah (46) warga Dusun Sumberlanas Barat, Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo Kabupaten Jember, Jawa Timur tega membunuh anak kandungnya, NJ (6) pada Jumat (9/6/2023).
Kapolsek Silo AKP M Na’I menjelaskan pembunuhan anak itu diketahui oleh sang ayah, yakni Muhammad Shaleh (57). Saat itu, sang ayah mendengar suara dengkuran dari kamar tempat anaknya tidur.
Ketika Shaleh hendak masuk, namun pintu dikunci. Akhirnya, Shaleh berteriak sehingga warga sekitar berdatangan. Kemudian pintu didobrak dan sudah mendapati anaknya meninggal dunia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.