Keluarga berharap supaya Supiyah bisa berangkat haji berbarengan dengan keluarga yang lain. Atau bila tidak memungkinkan, diganti porsi Supiyah dengan Suryati dan Abdul Choji.
"Kalau tahun ini saya belum siap, karena sendirian juga, harapannya bisa ditunda atau diganti saya dengan suami," katanya.
Baca juga: Syukur, Calon Jemaah Haji Tertua Lamongan yang Berusia 98 Tahun, Daftar 10 Tahun Lalu
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Mukhlis mengatakan, untuk ketentuan haji tahun ini tidak ada pendamping seperti anggota keluarga bagi jemaah lansia. Di sisi lain, tidak selalu pasangan suami-istri dapat berangkat haji berbarengan.
"Alasan yang memilih tidak berangkat, juga ada yang akan melahirkan, hamil, sedang sekolah di luar negeri dan alasan lainnya," katanya.
Rata-rata, para CJH lansia atau pasutri menunda berangkat haji di tahun ini. Mereka menunggu bisa berangkat berbarengan di tahun-tahun selanjutnya.
"Tidak membatalkan, jadi menunggu pendampingnya, ada mungkin tahun depan, tahun depannya lagi, nunggu pendamping masuk porsi," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang