Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syukur, Calon Jemaah Haji Tertua Lamongan yang Berusia 98 Tahun, Daftar 10 Tahun Lalu

Kompas.com, 15 Mei 2023, 22:14 WIB
Hamzah Arfah,
Krisiandi

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Syukur bin Idin menjadi calon jemaah haji tertua asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Menurut kartu tanda penduduk (KTP)nya, tahun ini Syukur berusia 98 tahun. 

Warga Desa Balun, Kecamatan Turi, Lamongan, Jawa Timur, yang sehari-hari bekerja sebagai petani tersebut, tercatat sebagai calon jemaah haji tertua dari Lamongan berdasarkan data yang masuk sistem komunikasi dan komputerisasi terpadu (Siskohat).

"Lali kulo, wingi yo sekitar 10 tahunan, seng ndaftarno anak (lupa saya, kalau tidak salah sekitar 10 tahunan, yang mendaftarkan berangkat haji anak). Anak papat (anak saya empat orang)," ujar Syukur dengan logat Jawa, saat ditanya awak media, Senin (15/5/2023).

Baca juga: Ibadah Haji 2023, Persiapan Asrama Donohudan Boyolali Capai 80 Persen

Syukur mengaku, sehari-hari bekerja di sawah. Anaknya lah yang mengurus keberangkatannya ke Tanah Suci.

Pada usianya saat ini, Syukur masih terlihat sehat dan siap menunaikan ibadah haji.

Ketika ditanya lebih lanjut oleh awak media mengenai rahasia dirinya bisa tetap sehat sampai usia saat ini, Syukur mengatakan menjalani kehidupan normal layaknya orang pada umumnya.

Begitu pula dengan pola makan, Syukur terbiasa makan nasi dan lauk saja.

"Alhamdulillah, mugo-mugo budal slamet, muleh slamet. Anak-anakku seng mempeng. Bendino yo nang sawah tok. (Alhamdulillah, semoga berangkat dan pulang dengan selamat. Anak saya yang berkeinginan kuat supaya berangkat menunaikan ibadah haji. Sehari-hari kegiatan ya cuma beraktivitas di sawah)," kata Syukur.

Syukur bersama calon jemaah haji asal Lamongan yang lain, mengikuti manasik haji massal yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lamongan selama dua hari, sejak Minggu (14/5/2023) hingga Senin (5/5/2023) di Masjid Namira, Lamongan.

Manasik itu sebagai bekal pemantapan ibadah haji tahun 1444 Hijriyah/ 2023 Masehi.

"Iya yang bersangkutan menjadi jamaah haji tertua asal Lamongan tahun ini, sementara yang termuda ada usia 20 tahun warga daerah kinameng (Jalan Kinameng, Sidomulyo, Kecamatan/Kabupaten Lamongan)," ucap Kepala Kemenag Lamongan, Samsuri.

Baca juga: 461 Calon Jemaah Haji Sulsel Belum Melunasi Biaya Haji 2023

Samsuri menjelaskan, manasik haji selama dua hari diikuti 1.574 CJH asal Lamongan, 78 CJH di antaranya termasuk kategori lansia.

Untuk memantau kesehatan para jamaah haji, pihaknya turut memberangkatkan 28 petugas haji yang terdiri dari petugas kloter, petugas kesehatan, pembimbing ibadah dan KBIHU.

"Untuk yang sudah melunasi 1.574 CJH, dengan di antaranya lansia 78 CJH. Himbauannya bagi yang lansia, kalau itu memang sudah panggilan Allah harus yakin, mantap. Karena semua petugas akan memberikan perlindungan, pelayanan dan pembimbingan," tutur Samsuri.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau