Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Pria Bentak dan Paksa Perempuan Tua Mengamen di Malang, Satpol PP Turun Tangan

Kompas.com, 11 Mei 2023, 14:40 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria membentak wanita tua berkerudung merah untuk mengamen, viral di media sosial. Berdasarkan informasi, peristiwa itu diduga terjadi di Jalan Letjen Sutoyo, Kota Malang, Jawa Timur.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @infomalangan.

Baca juga: 4 Pemuda Mabuk di Kediri Cabuli Anak di Bawah Umur, 3 Ditangkap Saat Mengamen

Dalam video berdurasi 15 detik yang diunggah Rabu (10/5/2023) tersebut terlihat seorang pria membentak perempuan tersebut dan memaksanya mengamen.

"Ngamen!" kata pria berkaus putih itu dengan wajah garang.

Dengan raut wajah sedih, sang perempuan tua mengiyakan. "Iyo iyo," kata dia.

Baca juga: Kisah Rizki, Ngamen untuk Bayar Kuliah hingga Raih Prestasi Nasional

Adapun unggahan video itu juga disertai keterangan:

"Mosok onok anak koyok ngene nang ibu e? (masa anak seperti ini ke ibunya?). Min.. aku nemu anak mukul ibunya disuruh ngamen nih, bisa diviralin ga ya. Tp videoku cuma pas tengkar, pas mukulnya blm sempet kerekam.

Jadi kronologinya aku lg di dalem mobil, ibu dan anak ini tengkar di sebelah mobilku, si ibu ini enggak mau ngamen mungkin karena capek, tapi anaknya ngehampiri kaya nantang gitu bilang: lho ngamen o ndang, reneo kon reneo kon tak kepruk loh kon, si ibu ini masih coba menghindar ke arah belakang mobil, terus disamperi anaknya ke belakang mobilku, bunyi gleduk-gleduk gitu suara badan kesenggol mobil. Aku blm rekam karena masih bingung ngunci mobil dari dalem. Baru kerekam nya ini. Kerekam suara 'ngamen!' (dipaksa ngamen)," demikian tertulis dalam unggahan tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by INFO MALANG TERUPDATE ???? (@infomalangan)


Satpol PP turun tangan

Merespon hal tersebut, Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP, Rahmat Hidayat mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan petugas di lapangan untuk menelusuri kebenaran video tersebut.

Namun, petugas belum berhasil menemukan pria dan wanita tua tersebut.

"Setelah viral, tadi pagi jam 10.30 WIB, petugas di lapangan sudah ke lokasi yang diduga terjadinya peristiwa tersebut, namun masih nihil. Bila masyarakat mengetahui keberadaan dua orang tersebut bisa melapor ke kami untuk dibina," kata Rahmat, Kamis (11/5/2023).

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 11 Mei 2023: Pagi dan Sore Berawan

Dia tidak memungkiri masih banyak ditemukan anak-anak dan wanita tua mengamen atau mengemis di jalanan Kota Malang.

Diduga para pengamen atau pengemis itu dikoordinasikan oleh oknum atau orang-orang tidak bertanggung jawab.

"Iya dugaannya seperti itu, di beberapa titik indikasinya seperti itu, memanfaatkan anak-anak kecil yang bukan anaknya, atau wanita tua. Mayoritas warga Kota Malang," kata Kasi Operasi Satpol PP Kota Malang, Anton Viera.

Baca juga: Suami Kena PHK, Riyani Menangis Minta Anaknya Diizinkan Ngamen oleh Wali Kota Surabaya

Selanjutnya, Anton mengatakan, pihaknya akan tetap rutin melakukan operasi menjaring anak jalanan, gelandangan dan pengemis berkoordinasi bersama pihak Dinas Sosial Kota Malang.

"Biasanya kita data dulu, diberi arahan, kemudian dikirim ke Dinsos untuk pembinaan," katanya.

Sebagai informasi, larangan mengemis, mengamen dan sebagainya telah tertuang dalam Pasal 13 Perda Kota Malang Nomor 2 tahun 2012 tentang Ketertiban Umum dan Lingkungan. Namun dalam aturan tersebut belum memuat sanksi yang bisa diberikan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau