Bupati mengatakan, sesuai data Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), sejauh ini untuk jalan di seluruh Kabupaten se-Indonesia yang dalam kondisi mantap di kisaran antara 47 persen sampai 50 persen.
”Hal tersebut terjadi karena dalam kurun waktu tiga tahun kemarin 2019, 2020 dan 2021 semua terjadi refocusing artinya tidak bisa belanja di sektor infrastruktur,” ujar Nur Arifin.
Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Trenggalek. Selama tiga tahun terakhir tidak bisa menganggarkan belanja infrastruktur. Dampaknya, banyak jalan rusak.
“Menjelang transisi Trenggalek memberanikan diri meminjam dana PEN, untuk alokasi jalan kami gelontorkan Rp 100 miliar dan Rp 150 miliar untuk pembangunan rumah sakit,” ujar Nur Arifin.
Baca juga: Pemerintah Pusat Ambil Alih Perbaikan Jalan Rusak di Lampung, Beban APBN Bakal Bertambah?
“Semoga Dinas PUPR Trenggalek yang hari ini melakukan presentasi ke pusat ada tambahan anggaran perbantuan termasuk dari Inpres mengingat saat ini sudah tidak ada lagi Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik saat ini," terang Nur Arifin.
Sementara itu, Rumiarsih warga Desa Ngadimulyo Kecamatan kampak menyampaikan, aksi kritik pasang baliho tersebut dilakukan oleh para pemuda setempat.
"Hampir sekitar 8 tahunan (jalanan rusak), mulai RT 01 hingga RT 06 rusak belum diperbaiki. Alhamdulillah hari ini Bupati menyempatkan rawuh kunjungi langsung jalan yang rusak, semoga segera diperbaiki,” harapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.