Salin Artikel

Warga Trenggalek Pasang Baliho Pantun Sindir Jalan Rusak, Bupati Tinjau Lokasi dan Balas Pantun

Mereka memasang baliho berisi pantun yang ditujukan pada Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.

Baliho pantun untuk bupati

Baliho tersebut terpasang di sepanjang jalan rusak di RT 01 hingga RT 06 Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Foto baliho tersebut kemudian menyebar dan viral di media sosial lantaran warga setempat dianggap menyampaikan kritik dengan cara tak biasa.

'Selamat Datang Di Wisata Jalan Berlubang Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek', demikian tertulis pada bagian atas baliho tersebut.

Di bawahnya tertulis pantun sindiran yang ditujukan pada Bupati Trenggalek

Ada malam ada siang

Saat hujan minum kopi

Di mana-mana jalan berlubang

Kapan pak bupati diperbaiki?

Di bawahnya tertera pantun lainnya:

Kirim barang lewat paket

Di dalam paket isinya jaket

Jarene Trenggalek meroket

Sayange dalane koyo suwal dedet (celana sobek)

Mendapatkan pantun sindiran jalan rusak di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak tersebut, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mendatangi lokasi, Rabu (10/5/2023).

Dalam kunjungannya tersebut, Bupati Trenggalek juga membalas dengan pantun.

"Neng Ngadimulyo jarene enek emas (Di Ngadimulyo katanya ada emas)

Lek jareku kui ngapusi (kalau kataku itu bohong)

Masyarakat Trenggalek, hei jangan cemas 

Senaoso abot tetep tak urusi (walau berat tetap saya urusi)," kata Bupati Trenggalek saat meninjau lokasi, Rabu (10/5/2023).

Penjelasan soal jalan rusak

Bupati menjelaskan, jalan yang dimaksud merupakan jalan sirip yang menghubungkan Jalan Raya Kampak-Munjungan dengan Desa Bogoran.

Untuk perbaikan jalan tersebut, sebelumnya sudah sempat diusulkan dalam Musrenbang Kecamatan tahun 2019. Namun perbaikan tidak dapat direalisasikan karena ada beberapa kali refocusing anggaran.

Meskipun bukan jalan kabupaten, Bupati Trenggalek akan menganggarkan perbaikan ruas jalan tersebut dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) induk tahun 2024 nanti.

"Ini akan dibangun 2024 induk, tapi kita usahakan lelangnya bisa dilakukan lebih awal," terang Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin.

Dia menjelaskan bahwa kerusakan di jalan tersebut masih bisa diantisipasi. Untuk prioritas perbaikan jalan yakni di beberapa ruas jalan di Kecamatan Pule.

Di sejumlah jalan rusak di Kecamatan Pule tersebut, berada di tanjakan. Sehingga lebih membahayakan pengendara dan membutuhkan anggaran darurat.

"Jadi kita Cor kemudian kita aspal. Mungkin spot-spot yang berbahaya itu dulu yang akan kita coba amankan," ujar Nur Arifin.

"Kondisinya ini tidak jauh berbeda dengan kondisi di Kabupaten Trenggalek. Sebabnya karena kita hampir tiga tahun terkena refocusing. Kita tidak punya anggaran pembangunan infrastruktur selama pandemi Covid-19," sambungnya.

Bupati mengatakan, sesuai data Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), sejauh ini untuk jalan di seluruh Kabupaten se-Indonesia yang dalam kondisi mantap di kisaran antara 47 persen sampai 50 persen.

”Hal tersebut terjadi karena dalam kurun waktu tiga tahun kemarin 2019, 2020 dan 2021 semua terjadi refocusing artinya tidak bisa belanja di sektor infrastruktur,” ujar Nur Arifin.

Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Trenggalek. Selama tiga tahun terakhir tidak bisa menganggarkan belanja infrastruktur. Dampaknya, banyak jalan rusak.

“Menjelang transisi Trenggalek memberanikan diri meminjam dana PEN, untuk alokasi jalan kami gelontorkan Rp 100 miliar dan Rp 150 miliar untuk pembangunan rumah sakit,” ujar Nur Arifin.

“Semoga Dinas PUPR Trenggalek yang hari ini melakukan presentasi ke pusat ada tambahan anggaran perbantuan termasuk dari Inpres mengingat saat ini sudah tidak ada lagi Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik saat ini," terang Nur Arifin.

Sementara itu, Rumiarsih warga Desa Ngadimulyo Kecamatan kampak menyampaikan, aksi kritik pasang baliho tersebut dilakukan oleh para pemuda setempat.

"Hampir sekitar 8 tahunan (jalanan rusak), mulai RT 01 hingga RT 06 rusak belum diperbaiki. Alhamdulillah hari ini Bupati menyempatkan rawuh kunjungi langsung jalan yang rusak, semoga segera diperbaiki,” harapnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/10/180219778/warga-trenggalek-pasang-baliho-pantun-sindir-jalan-rusak-bupati-tinjau

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com