Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Trenggalek Pasang Baliho Pantun Sindir Jalan Rusak, Bupati Tinjau Lokasi dan Balas Pantun

Kompas.com - 10/05/2023, 18:02 WIB
Slamet Widodo,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TRENGGALEK,KOMPAS.com - Warga Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur memprotes mengenai kondisi jalan yang rusak di wilayahnya dengan cara unik.

Mereka memasang baliho berisi pantun yang ditujukan pada Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.

Baca juga: 6 Hari Diunggah, Konten Jokowi soal Jalan Rusak Dikomentari Ratusan Ribu Warganet

Baliho pantun untuk bupati

Baliho tersebut terpasang di sepanjang jalan rusak di RT 01 hingga RT 06 Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Foto baliho tersebut kemudian menyebar dan viral di media sosial lantaran warga setempat dianggap menyampaikan kritik dengan cara tak biasa.

Baca juga: Protes Jalan Rusak, Mahasiswa di Cirebon Bakar Ban Bekas dan Foto Bupati

'Selamat Datang Di Wisata Jalan Berlubang Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek', demikian tertulis pada bagian atas baliho tersebut.

Di bawahnya tertulis pantun sindiran yang ditujukan pada Bupati Trenggalek

Ada malam ada siang

Saat hujan minum kopi

Di mana-mana jalan berlubang

Kapan pak bupati diperbaiki?

Baca juga: Perbaikan Jalan Rusak Lampung Senilai Rp 800 Miliar Dimulai Juni 2023

Di bawahnya tertera pantun lainnya:

Kirim barang lewat paket

Di dalam paket isinya jaket

Jarene Trenggalek meroket

Sayange dalane koyo suwal dedet (celana sobek)

Bupati tinjau dan balas pantun

Bupati Trenggalek meninjau jalan rusak di Desa Ngadimulyo Kecamatan Kampak Trenggalek, Rabu (10/05/2023).SLAMET WIDODO Bupati Trenggalek meninjau jalan rusak di Desa Ngadimulyo Kecamatan Kampak Trenggalek, Rabu (10/05/2023).

Mendapatkan pantun sindiran jalan rusak di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak tersebut, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mendatangi lokasi, Rabu (10/5/2023).

Dalam kunjungannya tersebut, Bupati Trenggalek juga membalas dengan pantun.

"Neng Ngadimulyo jarene enek emas (Di Ngadimulyo katanya ada emas)

Lek jareku kui ngapusi (kalau kataku itu bohong)

Masyarakat Trenggalek, hei jangan cemas 

Senaoso abot tetep tak urusi (walau berat tetap saya urusi)," kata Bupati Trenggalek saat meninjau lokasi, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Perbaikan Jalan Rusak di Lampung Jadi Momentum Berantas ODOL


Penjelasan soal jalan rusak

Bupati menjelaskan, jalan yang dimaksud merupakan jalan sirip yang menghubungkan Jalan Raya Kampak-Munjungan dengan Desa Bogoran.

Untuk perbaikan jalan tersebut, sebelumnya sudah sempat diusulkan dalam Musrenbang Kecamatan tahun 2019. Namun perbaikan tidak dapat direalisasikan karena ada beberapa kali refocusing anggaran.

Meskipun bukan jalan kabupaten, Bupati Trenggalek akan menganggarkan perbaikan ruas jalan tersebut dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) induk tahun 2024 nanti.

Baca juga: [POPULER PROPERTI] Selain Lampung, 5 Provinsi Ini Punya Jalan Rusak Parah

"Ini akan dibangun 2024 induk, tapi kita usahakan lelangnya bisa dilakukan lebih awal," terang Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin.

Dia menjelaskan bahwa kerusakan di jalan tersebut masih bisa diantisipasi. Untuk prioritas perbaikan jalan yakni di beberapa ruas jalan di Kecamatan Pule.

Di sejumlah jalan rusak di Kecamatan Pule tersebut, berada di tanjakan. Sehingga lebih membahayakan pengendara dan membutuhkan anggaran darurat.

"Jadi kita Cor kemudian kita aspal. Mungkin spot-spot yang berbahaya itu dulu yang akan kita coba amankan," ujar Nur Arifin.

"Kondisinya ini tidak jauh berbeda dengan kondisi di Kabupaten Trenggalek. Sebabnya karena kita hampir tiga tahun terkena refocusing. Kita tidak punya anggaran pembangunan infrastruktur selama pandemi Covid-19," sambungnya.

Baca juga: Jalan Rusak Parah Buat Hasil Pertanian Warga Transmigran di Gorontalo Tak Laku

Bupati mengatakan, sesuai data Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), sejauh ini untuk jalan di seluruh Kabupaten se-Indonesia yang dalam kondisi mantap di kisaran antara 47 persen sampai 50 persen.

”Hal tersebut terjadi karena dalam kurun waktu tiga tahun kemarin 2019, 2020 dan 2021 semua terjadi refocusing artinya tidak bisa belanja di sektor infrastruktur,” ujar Nur Arifin.

Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Trenggalek. Selama tiga tahun terakhir tidak bisa menganggarkan belanja infrastruktur. Dampaknya, banyak jalan rusak.

“Menjelang transisi Trenggalek memberanikan diri meminjam dana PEN, untuk alokasi jalan kami gelontorkan Rp 100 miliar dan Rp 150 miliar untuk pembangunan rumah sakit,” ujar Nur Arifin.

Baca juga: Pemerintah Pusat Ambil Alih Perbaikan Jalan Rusak di Lampung, Beban APBN Bakal Bertambah?

“Semoga Dinas PUPR Trenggalek yang hari ini melakukan presentasi ke pusat ada tambahan anggaran perbantuan termasuk dari Inpres mengingat saat ini sudah tidak ada lagi Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik saat ini," terang Nur Arifin.

Sementara itu, Rumiarsih warga Desa Ngadimulyo Kecamatan kampak menyampaikan, aksi kritik pasang baliho tersebut dilakukan oleh para pemuda setempat.

"Hampir sekitar 8 tahunan (jalanan rusak), mulai RT 01 hingga RT 06 rusak belum diperbaiki. Alhamdulillah hari ini Bupati menyempatkan rawuh kunjungi langsung jalan yang rusak, semoga segera diperbaiki,” harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com