Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Trenggalek Pasang Baliho Pantun Sindir Jalan Rusak, Bupati Tinjau Lokasi dan Balas Pantun

Kompas.com - 10/05/2023, 18:02 WIB
Slamet Widodo,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Bupati tinjau dan balas pantun

Mendapatkan pantun sindiran jalan rusak di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak tersebut, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mendatangi lokasi, Rabu (10/5/2023).

Dalam kunjungannya tersebut, Bupati Trenggalek juga membalas dengan pantun.

"Neng Ngadimulyo jarene enek emas (Di Ngadimulyo katanya ada emas)

Lek jareku kui ngapusi (kalau kataku itu bohong)

Masyarakat Trenggalek, hei jangan cemas 

Senaoso abot tetep tak urusi (walau berat tetap saya urusi)," kata Bupati Trenggalek saat meninjau lokasi, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Perbaikan Jalan Rusak di Lampung Jadi Momentum Berantas ODOL


Penjelasan soal jalan rusak

Bupati menjelaskan, jalan yang dimaksud merupakan jalan sirip yang menghubungkan Jalan Raya Kampak-Munjungan dengan Desa Bogoran.

Untuk perbaikan jalan tersebut, sebelumnya sudah sempat diusulkan dalam Musrenbang Kecamatan tahun 2019. Namun perbaikan tidak dapat direalisasikan karena ada beberapa kali refocusing anggaran.

Meskipun bukan jalan kabupaten, Bupati Trenggalek akan menganggarkan perbaikan ruas jalan tersebut dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) induk tahun 2024 nanti.

Baca juga: [POPULER PROPERTI] Selain Lampung, 5 Provinsi Ini Punya Jalan Rusak Parah

"Ini akan dibangun 2024 induk, tapi kita usahakan lelangnya bisa dilakukan lebih awal," terang Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin.

Dia menjelaskan bahwa kerusakan di jalan tersebut masih bisa diantisipasi. Untuk prioritas perbaikan jalan yakni di beberapa ruas jalan di Kecamatan Pule.

Di sejumlah jalan rusak di Kecamatan Pule tersebut, berada di tanjakan. Sehingga lebih membahayakan pengendara dan membutuhkan anggaran darurat.

"Jadi kita Cor kemudian kita aspal. Mungkin spot-spot yang berbahaya itu dulu yang akan kita coba amankan," ujar Nur Arifin.

"Kondisinya ini tidak jauh berbeda dengan kondisi di Kabupaten Trenggalek. Sebabnya karena kita hampir tiga tahun terkena refocusing. Kita tidak punya anggaran pembangunan infrastruktur selama pandemi Covid-19," sambungnya.

Baca juga: Jalan Rusak Parah Buat Hasil Pertanian Warga Transmigran di Gorontalo Tak Laku

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com