Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sugito, 15 Menit Bergulat dan Tangkap Buaya Sepanjang 2 Meter di Kediri

Kompas.com - 13/04/2023, 14:50 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

"Dari perutnya kecil banget. Kayaknya lapar dia," ungkapnya.

Keduanya lantas membawa pulang buaya ke rumah dengan cara memanggulnya.

Sesampainya di rumah, hewan karnivora itu pun sontak menjadi tontonan warga dan langsung viral di media sosial.

Muncul setahun terakhir

Sugito mengungkapkan, sungai selebar lima meteran itu memang bukan habitat buaya.

Namun sejak sekitar setahun terakhir, tiba-tiba banyak warga yang dikejutkan dengan kemunculan buaya. Jumlahnya diperkirakan lebih dari dua ekor.

Bahkan beberapa waktu sebelumnya, berjarak sekitar 600 meter arah hilir sungai, juga sempat ada buaya yang tertangkap warga lalu diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

"Kami tidak tahu itu buaya-buaya itu dari mana," ujarnya.

Keberadaan buaya yang cukup dekat dengan permukiman warga itu juga menjadi masalah tersendiri di lingkungan itu karena dianggap membahayakan.

Sehingga beberapa waktu lalu juga sempat dilakukan upaya penangkapan secara masif oleh petugas, yaitu dengan pemasangan beberapa jebakan. Namun hasilnya nihil.

Penjelasan BKSDA

Kepala Konservasi Wilayah BKSDA Kediri David Fathurohman membenarkan bahwa lokasi sungai tersebut bukan merupakan habitat buaya muara.

"Sangat kecil kemungkinannya buaya itu migrasi dari Sungai Brantas. Sebab lokasi Sungai Janti cukup jauh dari Sungai Brantas dan melewati permukiman warga. Kalau ada migrasi pasti ketahuan," ujar David.

Sehingga spekulasi yang ada dan hasil asesmen petugas yang sempat terjun lapangan untuk penanganan satwa, diperkirakan ada dua penyebab buaya itu berada di Sungai Janti.

"Bisa karena satwa milik warga yang terlepas atau juga satwa yang sengaja dilepas di sana," lanjutnya.

David juga membenarkan jumlah buaya yang berada di Sungai Janti itu diperkirakan lebih dari dua ekor.

Adapun terhadap biaya yang sudah berhasil ditangkap, masih kata David, akan diberlakukan standar prosedur penanganan yang ada. Yakni dilakukan observasi terhadap kondisinya dan dilakukan rehabilitasi jika membutuhkan.

"Kalau memungkinkan lepas liar, kita lepas liarkan. Atau bisa juga penanganan dititipkan ke lembaga konservasi." pungkas David.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Viral Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Viral Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Surabaya
3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya usai Periksa Kelompok Rentan

3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya usai Periksa Kelompok Rentan

Surabaya
Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Surabaya
Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Surabaya
Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Surabaya
'Flushing' 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

"Flushing" 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Di Stasiun Paron Ngawi, Sang Kakak Menunggu Diah yang Ternyata Telah Terbunuh..

Di Stasiun Paron Ngawi, Sang Kakak Menunggu Diah yang Ternyata Telah Terbunuh..

Surabaya
Mantan Bupati dan Anggota DPRD Jatim Ikuti Penjaringan Calon Bupati Blitar dari PDI-P

Mantan Bupati dan Anggota DPRD Jatim Ikuti Penjaringan Calon Bupati Blitar dari PDI-P

Surabaya
Pantai Ngantep di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Ngantep di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Polisi Tangkap Warga Madura yang Curi Kabel Milik PT Telkom di Jember

Polisi Tangkap Warga Madura yang Curi Kabel Milik PT Telkom di Jember

Surabaya
Pendaftaran Pilkada 2024 Jalur Independen di Kota Batu Sepi Peminat

Pendaftaran Pilkada 2024 Jalur Independen di Kota Batu Sepi Peminat

Surabaya
Gantikan Sang Ayah yang Meninggal, Syarifa Jadi Calon Haji Termuda Asal Lumajang

Gantikan Sang Ayah yang Meninggal, Syarifa Jadi Calon Haji Termuda Asal Lumajang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com