Saat hamil, Melika seringkali mengalami sakit seperti ambeien, muntah darah dan TBC. Dia menduga, dirinya mengalami TBC karena tertular dari tetangganya yang memiliki penyakit sama dan sering berinteraksi.
"Dulu saya, suami dan anak-anak tinggal di Bonangan (tidak jauh dari rumah saat ini), kondisinya lebih bagus, tapi ada tetangga kena TBC mungkin dari sana saya tertular. Makan juga begitu, saya waktu hamil kalau bukan ibu yang masak enggak mau makan, jadi sedikit agak sulit," katanya.
Baca juga: Kisah Pasangan Muda di Surabaya, Awalnya Tak Sadar Buah Hatinya Stunting
Selama hamil, Dinas Kesehatan Kota Malang memberi bantuan bahan makanan bergizi untuk Melika. Di antaranya berupa telur ayam, daging ayam dan ikan lele yang diberi tiga bulan sekali.
Mendekati waktu melahirkan, petugas kesehatan Puskesmas Gribig merekomendasikan untuk dilakukan di rumah sakit (RS) karena harus operasi. Melika melahirkan prematur di usia kehamilan 8 bulan.
Bahkan, beberapa RS menyatakan tidak sanggup menanganinya dengan alasan peralatan kurang memadai.
"Saat lahir itu, yang satu berat badannya 1,70 kilogram dan tinggi 42 sentimeter, yang satunya lagi beratnya 1,45 kilogram dan tinggi 41 sentimeter. Terus diberi oksigen dan infus, di dalam inkubator itu anak saya sampai satu minggu," katanya.
Baca juga: 700 Ibu Hamil di Balikpapan Berpotensi Tinggi Melahirkan Anak Stunting
Setelah lahir, kedua anaknya juga sempat mengalami TBC. Namun, kondisi itu tidak lama dan Melika bersyukur kedua anaknya dinyatakan sembuh dari TBC setelah satu bulan pasca melahirkan dan melakukan pengobatan.
Melika mengatakan, pertumbuhan kedua anaknya kini menjadi perhatian Dinas Kesehatan Kota Malang dalam program pengentasan stunting. Bantuan biskuit dan susu juga rutin diberikan setiap bulan sejak usia kedua anak Melika berumur enam bulan.
Selain bantuan pemerintah, Melika dan keluarganya tetap berusaha memberikan makanan bergizi lainnya. Meskipun, suaminya M Rudianto (45), hanya bekerja sebagai tukang reparasi sepatu dan sandal dengan penghasilan rata-rata sehari Rp 40.000. Sedangkan, Melika hanya ibu rumah tangga dan tidak bekerja.