Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan 42 Data Pemilih Anomali, Bawaslu Kabupaten Malang Minta Pantarlih Coklit Ulang

Kompas.com - 17/03/2023, 16:58 WIB
Imron Hakiki,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Bawaslu Kabupaten Malang mendapati puluhan data pemilih anomali dalam proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih, yang dilakukan panitia pemutakhiran daftar pemilih (pantarlih).

Ketua Bawaslu Kabupaten Malang Muhammad Wahyudi mengatakan, ada 42 temuan data pemilih anomali, dengan berbagai variasi masalahnya.

Baca juga: Malang Creative Center, Wadah Kolaborasi Pegiat Ekonomi Kreatif di Kota Malang

Salah satu di antaranya, ada pantarlih yang melalukan coklit di beberapa TPS, mewakili pantarlih lain.

"Ini kejadiannya di Kecamatan Singosari. Ini tidak boleh. Satu Pantarlih harus melakukan coklit satu TPS," ungkapnya saat ditemui, Jumat (17/3/2023).

"Maka rekomendasi kami, harus coklit ulang, yang dilakukan oleh Pantarlih yang bertugas di TPS tersebut," imbuhnya.

Temuan lain, lanjut Wahyudi ada salah satu calon pemilih telah meninggal, tapi masih terdata sebagai calon pemilih.

"Hal ini akibat keluarga atau ahli waris tidak mengurus surat kematian. Nah, untuk problem ini Pantarlih seharusnya membantu untuk mengurus surat akta kematian," jelasnya.


Kemudian, salah satu calon pemilih terdata di sebuah desa. Namun, setelah dilakukan coklit, tidak ada nama tersebut di alamat yang berada di dalam data.

"Namanya ada di salah satu alamat, tapi ketika dikonfirmasi hingga ke perangkat desa, tidak ada nama seseorang itu di alamat tersebut," ujarnya.

Dengan adanya problem itu, Wahyudi mengatakan, sesuai aturan maka calon pemilih tersebut dicoret.

"Dibuktikan, minimal dengan adanya surat keterangan. Kalau meninggal harus ada akta kematian, kalau pindah alamat harus ada surat keterangan," terangnya.

Sementara itu, Komisioner Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manuasia KPU Kabupaten Malang Marhendra Pramudya Mahardika mengatakan, dalam proses coklit, Pantarlih menemukan berbagai kendala di lapangan.

Baca juga: Mahasiswa di Malang Unjuk Rasa Protes Vonis Bebas Terdakwa Tragedi Kanjuruhan

Namun, hal itu sudah teratasi, termasuk melalukan coklit ulang pada beberapa masalah yang ditemukan, sebagaimana rekomendasi Bawaslu Kabupaten Malang.

"Saat ini KPU Kabupaten Malang tengah menyusun data pemilih, pemetaan ulang TPS," tuturnya saat ditemui, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com