Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Teten Masduki saat berkunjung ke Lumajang pada Februari 2022, mengatakan, pisang mas kirana telah banyak ditemuinya di supermarket yang ada di luar negeri.
Menurut Teten, pisang mas kirana pernah ditemuinya di Singapura. Namun, namanya bukan mas kirana melainkan gold finger.
"Saya di Singapura itu lihat ada pisang gold finger setelah saya lihat-lihat ternyata ini pisang mas kirana. Ini berkah bagi Lumajang dan harus dikembangkan karena potensinya luar biasa," kata Teten.
Baca juga: Cara Budidaya Pisang Mas Kirana yang Benar agar Berbuah Banyak
Nama pisang mas kirana sendiri disematkan pada produk unggulan ini terinspirasi dari nama pemimpin pertama kerajaan Lamajang Tigang Juru, yakni Nararya Kirana.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, pisang mas kirana sejatinya telah ditanam warga secara turun-temurun dalam jangka waktu yang lama.
Baca juga: Mengenal Tradisi Chetingan di Ambarawa, Makan Bersama Beralas Daun Pisang sebagai Simbol Kerukunan
Meski belum berbasis industri seperti saat ini, keberadaan pisang mas kirana kala itu cukup membantu perekonomian warga.
"Pisang Mas Kirana ini sudah mentradisi di Lumajang secara turun-temurun. Warga menanamnya di pekarangan rumah ataupun lahan yang dimiliki. Tidak berbasis industri, namun secara ekonomi cukup membantu menambah penambahan masyarakat," ujar Thoriq di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang, Selasa (14/3/2023).
Pisang mas kirana telah ditetapkan sebagai varietas unggul nasional oleh Kementerian Pertanian pada 2005.
Selain itu, pisang ini juga mendapatkan sertifikasi prima 3 yang dikeluarkan oleh Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) Provinsi Jawa Timur.