NEWS
Salin Artikel

Mengenal Pisang Mas Kirana, Komoditas Buah Asal Lumajang yang Mendunia

LUMAJANG, KOMPAS.com - Pisang mas kirana menjadi salah satu komoditas buah asli Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang  namanya telah dikenal dunia.

Baru-baru ini, pisang mas kirana mendapatkan pengakuan sebagai komoditas pangan unggulan Indonesia oleh lembaga internasional Food Agriculture Organization (FAO).

Namun, jauh sebelum pisang mas kirana menjadi idola, pisang ini pernah dihargai hanya Rp 1.600 per kilogram atau Rp 5.000 - Rp 7.000 per tandan.

Pisang mas kirana mulai dikembangkan di Lumajang pada 2001. Kala itu, sebenarnya masyarakat sudah banyak yang menanam pohon pisang mas kirana.

Namun, saat itu masyarakat masih memandang pisang mas kirana sebelah mata. Biasanya, pisang mas kirana ditanam warga untuk mengisi kekosongan kebun atau pekarangan rumah mereka.

Padahal, pisang berbentuk panjang bulat (gilig) sekitar 9 sentimeter dengan warna kulit kuning ini memiliki potensi yang sangat luar biasa karena rasanya manis dan bisa tumbuh di halaman rumah warga yang berarti punya potensi produksi yang melimpah.

Lili, mantan penyuluh pertanian di Kecamatan Senduro mengatakan, sebelum terkenal, ia dan teman-teman penyuluh lainnya berupaya keras untuk bisa mengenalkan pisang mas kirana.

Sampai suatu saat, pisang mas kirana menjadi salah satu hidangan di meja istana kepresidenan pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sejak itu pula, harga dari pisang mas kirana melonjak naik sampai 10 kali lipat hingga tembus Rp 75.000 per tandan.

"Kita sama teman-teman dulu berupaya bagaimana pisang ini bisa dikenal. Akhirnya bisa sampai istana itu langsung naik drastis harganya," kata Lili di Lumajang.

Kini, pisang mas kirana telah berkembang pesat dan tembus pasar mancanegara. Sentra produksi pisang mas kirana ada di Kecamatan Senduro, Pasrujambe dan Gucialit.

Menurut Teten, pisang mas kirana pernah ditemuinya di Singapura. Namun, namanya bukan mas kirana melainkan gold finger.

"Saya di Singapura itu lihat ada pisang gold finger setelah saya lihat-lihat ternyata ini pisang mas kirana. Ini berkah bagi Lumajang dan harus dikembangkan karena potensinya luar biasa," kata Teten.

Nama pisang mas kirana sendiri disematkan pada produk unggulan ini terinspirasi dari nama pemimpin pertama kerajaan Lamajang Tigang Juru, yakni Nararya Kirana.

Ditanam turun-temurun

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, pisang mas kirana sejatinya telah ditanam warga secara turun-temurun dalam jangka waktu yang lama.

Meski belum berbasis industri seperti saat ini, keberadaan pisang mas kirana kala itu cukup membantu perekonomian warga.

"Pisang Mas Kirana ini sudah mentradisi di Lumajang secara turun-temurun. Warga menanamnya di pekarangan rumah ataupun lahan yang dimiliki. Tidak berbasis industri, namun secara ekonomi cukup membantu menambah penambahan masyarakat," ujar Thoriq di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang, Selasa (14/3/2023).

Pisang mas kirana telah ditetapkan sebagai varietas unggul nasional oleh Kementerian Pertanian pada 2005.

Selain itu, pisang ini juga mendapatkan sertifikasi prima 3 yang dikeluarkan oleh Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) Provinsi Jawa Timur.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati menjelaskan, kemurnian pisang mas kirana menjadi daya tarik bagi pisang yang banyak ditanam di kecamatan yang ada di lereng Gunung Semeru itu. Menurutnya, pisang mas kirana sangat baik untuk kesehatan.

"Pisang mas kirana tumbuh secara tradisional. Ini adalah pisang organik. Dari sisi kesehatan, seperti nutrisi dan lain sebagainya itu lebih bagus. Dari segi rasa manis legit, kemudian bebas pestisida dan cocok untuk dijadikan menu diet karbohidrat," ucap Indah.

Kini, pisang mas kirana telah ditanam di lahan seluas 960 hektar dengan produksi 10.000 ton per tahun. Harganya, untuk satu tandan, bisa mencapai Rp 100.000.

Bisnis besar pemicu korupsi

Potensi besar yang dimiliki pisang mas kirana ternyata membuat semua orang tergiur untuk mencari keuntungan dari komoditas mahal ini.

Bahkan, tiga oknum pejabat dinas dan satu orang rekanan penyedia bibit pisang juga tengah dicurigai oleh Kejaksaan Negeri Lumajang atas dugaan tindak pidana korupsi pada saat program pembibitan pisang mas kirana 2020 dari Kementerian Pertanian.

Saat itu, saking banyaknya warga yang telah menanam pisang mas kirana, akhirnya program pembibitan itu diganti dengan uang tunai Rp 2.000-Rp 4.000 per bibit.

Padahal, laporan pertanggungjawaban yang dikirimkan kepada kementerian, harga setiap bibit yakni Rp 6.300. Akibatnya, negara mengalami kerugian sampai Rp 800 juta dari program pembibitan pisang mas kirana di Lumajang.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/03/14/175300478/mengenal-pisang-mas-kirana-komoditas-buah-asal-lumajang-yang-mendunia

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Bupati HST Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Bupati HST Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Edy-Ijeck Siap Maju Lagi Pilkada Sumut, Ratusan Kelompok Relawan Justru Temui Bobby Nasution, Ada Apa?

Edy-Ijeck Siap Maju Lagi Pilkada Sumut, Ratusan Kelompok Relawan Justru Temui Bobby Nasution, Ada Apa?

Regional
Sriwijaya Expo 2023, Wadah Bangun Inovasi dan Pemasaran Produk UMKM di Sumsel

Sriwijaya Expo 2023, Wadah Bangun Inovasi dan Pemasaran Produk UMKM di Sumsel

Regional
Jadi Ketua Percasi Jatim, Bupati Sumenep Akan Cari Bibit Unggul lewat Turnamen Tingkat Desa

Jadi Ketua Percasi Jatim, Bupati Sumenep Akan Cari Bibit Unggul lewat Turnamen Tingkat Desa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke