Kemudian, sertifikasi global GAP yang dikeluarkan oleh Control Union Certification dari Belanda. Serta sertifikasi organik dari Lembaga Sertifikasi Pertanian Organik Indonesia.
Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati menjelaskan, kemurnian pisang mas kirana menjadi daya tarik bagi pisang yang banyak ditanam di kecamatan yang ada di lereng Gunung Semeru itu. Menurutnya, pisang mas kirana sangat baik untuk kesehatan.
"Pisang mas kirana tumbuh secara tradisional. Ini adalah pisang organik. Dari sisi kesehatan, seperti nutrisi dan lain sebagainya itu lebih bagus. Dari segi rasa manis legit, kemudian bebas pestisida dan cocok untuk dijadikan menu diet karbohidrat," ucap Indah.
Kini, pisang mas kirana telah ditanam di lahan seluas 960 hektar dengan produksi 10.000 ton per tahun. Harganya, untuk satu tandan, bisa mencapai Rp 100.000.
Potensi besar yang dimiliki pisang mas kirana ternyata membuat semua orang tergiur untuk mencari keuntungan dari komoditas mahal ini.
Bahkan, tiga oknum pejabat dinas dan satu orang rekanan penyedia bibit pisang juga tengah dicurigai oleh Kejaksaan Negeri Lumajang atas dugaan tindak pidana korupsi pada saat program pembibitan pisang mas kirana 2020 dari Kementerian Pertanian.
Baca juga: Kejari Lumajang Segera Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Pembibitan Pisang Mas Kirana
Saat itu, saking banyaknya warga yang telah menanam pisang mas kirana, akhirnya program pembibitan itu diganti dengan uang tunai Rp 2.000-Rp 4.000 per bibit.
Padahal, laporan pertanggungjawaban yang dikirimkan kepada kementerian, harga setiap bibit yakni Rp 6.300. Akibatnya, negara mengalami kerugian sampai Rp 800 juta dari program pembibitan pisang mas kirana di Lumajang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.