Anggota Polsek Gayungan Polrestabes Surabaya menyelidiki insiden kebakaran rumah dua lantai yang menewaskan dua orang lansia, majikan dan pembantu, Senin pagi.
Kanit Reskrim Polsek Gayungan Polrestabes Surabaya, Ipda Djoko Setiyono mengatakan, pihaknya terus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab utama tewasnya kedua korban
Termasuk, dengan menguji hipotesis adanya dugaan unsur tindak pidana yang berkaitan dengan upaya menghilangkan nyawa seseorang secara langsung maupun tidak langsung. Seperti motif penguasaan ekonomi.
berdasarkan data hasil penyelidikan sementara dan olah TKP bersama Tim Inafis Polrestabes Surabaya, pihaknya belum mendapati adanya benda berharga dari kedua korban yang hilang.
Baca juga: Guru MI di Surabaya yang Cabuli 7 Siswa Ditetapkan Tersangka
Bahkan, beberapa perhiasan dari korban Ngatijem, masih melekat pada tubuhnya.
"Kalau dilihat di TKP itu perhiasan dari si pembantu itu masih ada atau masih melekat," ujar dia, Senin.
Polisi juga masih harus memintai keterangan pihak anggota keluarga korban untuk memastikan harta benda korban di dalam rumah.
"Karena keluarga masih di RSUD Dr Soetomo Surabaya, kemudian anaknya ini kan perawat di RS Al. Nanti kita coba gali-gali apakah ada perhiasan atau apa-apa yang hilang," terangny
Beberapa barang bukti diamankan petugas dalam kasus tersebut. Yakni potongan alat kipas angin, mesin AC dan kaleng semprot diduga berisi cairan kimia pengusir serangga.
"Mesin kipas, AC, dan kaleng diduga isinya alat semprot, entah buat nyamuk atau apa, karena terbakar. Tentu, kami juga menunggu hasil pasti dari Labfor untuk memastikan penyelidikan ini," ujarnya.
Baca juga: Nyaris Lukai Pengemudi Ojol, 3 Remaja Anggota Gangster di Surabaya Ditangkap, 47 Kabur
Sementara itu Kabid Operasional Damkar dan Penyelamatan Kota Surabaya Wasis Sutikno menduga kebakaran dipicu korsleting kipas angin.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muchlis | Editor : Pythag Kurniati), TribunJatim.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.