Salin Artikel

2 Lansia di Surabaya Tewas Saat Rumahnya Kebakaran, Seorang Korban Ditemukan dalam Posisi Sujud

Keduanya terbakar hidup-hidup saat api berkobar di rumah yang mereka huni di jalan Menanggal III, Gang Jeruk, Menanggal, Gayungan, Kota Surabaya, Senin (27/2/2023).

Kedua korban adalah Ngatijem (68) atau biasa dipanggil Bu Balok, yang merupakan pembantu di rumah tersebut.

Sementara korban lainnya, Sri Wahyuni (65) atau biasa dipanggil Bu Heri yakni pemilik rumah.

Berdasarkan dokumentasi foto milik petugas yang dilihat TribunJatim.com, Ngatijem ditemukan tewas dengan posisi tubuh tergeletak di depan kamar yang terbakar, dalam keadaan mengalami luka bakar di area tubuh bagian atas dari perut hingga kepala.

Sementara Sri Wahyuni ditemukan tewas dalam posisi bersujud tepat di depan kulkas di area dapur dengan kepala hingga dada menyentuh lantai.

Ibu tiga anak itu, mengalami luka bakar pada bagian sisi belakang tubuhnya atau sekujur punggung.

Sri Wahyuni diketahui mengalami stroke dan ganggguan kesehatan di persendian tulang gerak sejak dua tahun terakhir.

Kondisi kesehatannya tersebut membuat ia tak bisa bisa berjalan dan harus menggunakan alat bantu jalan lansia.

Insiden kebakaran yang menyebabkan dua orang lansia tewas tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.

Saat itu warga melihat kepulan asap hitam di dalam rumah Sri Wahyuni. Warga pun masuk ke rumah dan berjibaku memadamkan api.

Sementara warga lain berupaya mencari penghuni rumah dan menemukan dua lansia itu di ruang dapur serta di depan ruang kamar yang terbakar.

Tetangga korban, Mutianingsih mengatakan, ruangan di dalam rumah tampak gelap gulita saat dirinya pertama kali mencoba memastikan sumber asap hitam tersebut.

Bahkan seorang warga yang biasa dipanggil Jujuk berupaya memasuki ruangan utama rumah tersebut menggunakan alat bantu lampu yang diikat di kepala.

"Yang masuk di dalam tadi adalah mas Jujuk bahkan sampai memakai alat lampu di kepala. Kalau warga guyang air dari luar," katanya.

Polisi turun tangan

Anggota Polsek Gayungan Polrestabes Surabaya menyelidiki insiden kebakaran rumah dua lantai yang menewaskan dua orang lansia, majikan dan pembantu, Senin pagi.

Kanit Reskrim Polsek Gayungan Polrestabes Surabaya, Ipda Djoko Setiyono mengatakan, pihaknya terus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab utama tewasnya kedua korban

Termasuk, dengan menguji hipotesis adanya dugaan unsur tindak pidana yang berkaitan dengan upaya menghilangkan nyawa seseorang secara langsung maupun tidak langsung. Seperti motif penguasaan ekonomi.

berdasarkan data hasil penyelidikan sementara dan olah TKP bersama Tim Inafis Polrestabes Surabaya, pihaknya belum mendapati adanya benda berharga dari kedua korban yang hilang.

Bahkan, beberapa perhiasan dari korban Ngatijem, masih melekat pada tubuhnya.

"Kalau dilihat di TKP itu perhiasan dari si pembantu itu masih ada atau masih melekat," ujar dia, Senin.

Polisi juga masih harus memintai keterangan pihak anggota keluarga korban untuk memastikan harta benda korban di dalam rumah.

"Karena keluarga masih di RSUD Dr Soetomo Surabaya, kemudian anaknya ini kan perawat di RS Al. Nanti kita coba gali-gali apakah ada perhiasan atau apa-apa yang hilang," terangny

Beberapa barang bukti diamankan petugas dalam kasus tersebut. Yakni potongan alat kipas angin, mesin AC dan kaleng semprot diduga berisi cairan kimia pengusir serangga.

"Mesin kipas, AC, dan kaleng diduga isinya alat semprot, entah buat nyamuk atau apa, karena terbakar. Tentu, kami juga menunggu hasil pasti dari Labfor untuk memastikan penyelidikan ini," ujarnya.

Sementara itu Kabid Operasional Damkar dan Penyelamatan Kota Surabaya Wasis Sutikno menduga kebakaran dipicu korsleting kipas angin.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muchlis | Editor : Pythag Kurniati), TribunJatim.com

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/28/055500778/2-lansia-di-surabaya-tewas-saat-rumahnya-kebakaran-seorang-korban-ditemukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke