Naufal menyebutkan, kebun itu merupakan salah satu lokasi favorit bapaknya. Kebun di wilayah Kare itu merupakan salah satu andalan Iptu Rochmat untuk menghidupi puluhan anak yatim piatu yang diasuhnya.
Selain mengandalkan gaji sebagai polisi, Iptu Rochmat merintis usaha perkebunan. Perwira pertama Polres Madiun itu menanam aneka buah di kebun miliknya, lalu dijual ke pasar.
Hasil penjualan buah-buahan itu dipakai untuk biaya makanan, minum, keperluan harian, dan biaya sekolah, anak-anak yatim piatu.
Setelah Iptu Rochmat meninggal, masih ada sembilan anak yatim piatu yang tinggal di rumah almarhum. Naufal juga memiliki tanggungan dua adiknya yang masih kecil, yakni Alfarabi (7) dan Asyifa (4).
Keluarga pun bertekad tetap menghidupi anak-anak yatim piatu yang sudah tinggal bertahun-tahun di rumah itu.
Baca juga: Motif Ibu di Madiun Bakar Bayi yang Baru Dilahirkannya, Sakit Hati Dituduh Selingkuh
“Kami sudah memutuskan untuk tetap merawat anak-anak yatim seperti perjuangan bapak. Tetapi sesuai kemampuan kami,” ujar Naufal.
Ia pun akan mencari pekerjaan sampingan agar bisa mendapatkan pendapatan tambahan. Selain itu, ibunya akan melanjutkan usaha berjualan obat herbal agar mendapatkan tambahan pendapatan.
Tak hanya Naufal yang kehilangan sosok Iptu Rochmat, anak-anak yatim yang tinggal di rumah juga sangat sedih setelah bapak asuhnya meninggal dunia.
“Kami sangat sedih kehilangan bapak (Iptu Rochmat). Karena bapak sudah banyak membantu kami,” ujar Geby salah satu anak yatim yang diasuh Iptu Rochmat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.