SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima laporan kasus dugaan pungutan liar yang dilakukan aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Surabaya.
Aksi pungli itu terkait penerimaan tenaga non-ASN atau kontrak. Warga yang melaporkan pungli itu memperlihatkan tangkapan layar percakapan pesan singkat dengan ASN tersebut kepada Eri.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 30 Januari 2022 : Pagi Cerah, Malam Hujan Ringan
Eri memastikan oknum ASN tersebut terancam mendapat sanksi paling berat. Eri pun tak segan melaporkan kasus itu kepada penegak hukum.
Berdasarkan laporan yang diterima Eri, ASN itu meminta uang hingga Rp 15 juta untuk warga yang ingin diloloskan menjadi tenaga kontrak. Menurut Eri, jumlah korban terkait kasus itu sejauh ini sebanyak tiga orang.
Eri yang geram dengan laporan itu menumpahkan amarah saat apel pengarahan kepada pegawai, lurah, dan camat, di Balai Kota Surabaya, Senin (30/1/2023).
Eri juga memanggil Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Inspektorat, dan jajaran asisten membahas laporan pungli itu.
"Pemkot hadir memberi penyelesaian masalah bukan meminta uang. Minggu kemarin, ada warga melapor ke saya, dia hadir sendiri ke ruangan saya dan memberikan bukti bahwa ada ASN yang meminta uang untuk (rekrutmen) Tenaga Kontrak," kata Eri usai Apel Pengarahan, Senin.
Eri mengingatkan ASN tak main-main saat memberikan pelayanan kepada masyarakat di Kota Pahlawan. Hal ini dilakukan untuk menjaga integritas Pemkot Surabaya.
Eri tak habis pikir dengan perbuatan ASN yang melakukan pungli itu. Menurutnya, salah satu warga sudah memberikan uang kepada ASN tersebut.
"Lah kok ada oknum ASN meminta (uang) ketika (ada yang ingin) masuk tenaga kontrak. Kalau yang baru saja memberikan bukti pungli ke saya ini (uangnya) belum dikembalikan," ujar Eri.
Meski demikian, Eri belum mengungkap identitas ASN yang melakukan pungli. Eri akan melaporkan kasus itu kepada polisi dan kejaksaan.
"Yang melakukan pungli namanya kita tutup dulu, sambil kita jalan, tapi saya akan masukkan pidananya, baru diumumkan. Sehingga mereka tahu bahwa kelakuannya tidak benar. Dia satu orang tapi membohongi orang banyak," ucap Eri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.