KOMPAS.com - Puluhan orangtua massa aksi yang diduga terlibat perusakan kantor Arema FC menunggu di depan Polres Malang Kota untuk menjemput anaknya, pada Minggu (29/1/2023) malam.
Penjemputan itu dilakukan setelah anak-anaknya dinyatakan tidak bersalah oleh pihak kepolisian atas aksi perusakan kantor Arema FC.
Sutris, orangtua salah satu peserta aksi yang diamankan polisi, mengatakan bahwa dia datang ke Polres Malang Kota usai dikabari oleh anaknya.
"Anak saya ini laki-laki berusia 24 tahun dan sudah bekerja. Berangkat dari rumah jam 11.00 WIB. Pada saat meninggalkan rumah, tujuan anak saya sebenarnya mencari pakaian di sekitar Jalan Soekarno Hatta untuk adiknya yang mau sunat," kata Sutris, dikutip dari TribunJatim.com, Senin (30/1/2023).
Baca juga: BERITA FOTO: Toko Merchandise Arema FC Dirusak Massa
Akan tetapi, dia menjelaskan, saat melintas di Jalan Veteran, tepatnya di sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP), anaknya bertemu dengan kelompok pemuda yang akan menggelar aksi di depan kantor Arema FC.
"Anak saya itu akhirnya berhenti dan ikut-ikutan aksi tersebut. Alhamdulillah, anak saya tidak terluka dalam kejadian tersebut," ujar Sutris.
Sebelumnya, Polres Malang Kota mengamankan 107 orang yang diduga terlibat perusakan kantor Arema FC, pada Minggu (29/1/2023).
Mereka dikumpulkan di Ballroom Sanika Satyawada sebelum menjalani pemeriksaan secara bergantian di ruang Satreskrim Polresta Malang Kota.
Baca juga: Sesalkan Tindakan Perusakan Kantor Arema FC, Manajemen: Kami Terbuka Berdialog
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto menyampaikan, mereka yang ditangkap kemudian diperiksa satu per satu untuk mengetahui keterlibatannya dalam aksi perusakan itu.
"Jika tidak ada kaitan dan perbuatan melawan hukum, akan kita pulangkan ke keluarganya," ucap Budi, Minggu (29/1/2023).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.