"Setelah gelang saya diambil, pelaku mengambil kalung. Saya berusaha untuk menahan dan memegang kalung itu supaya tidak dijarah," ucapnya sembari tersedu.
Nenek Sri berjuang sekuat tenaga mempertahankan harta bendanya. Jarinya lecet, bahkan mulutnya sempat disumpal dengan kerudungnya sendiri ketika berusaha menjerit minta tolong.
"Mulut saya di dalam mobil disumpal pakai kerudung, saya teriak minta tolong di dalam mobil, 'tolong pak saya dirampok', namun percuma, mereka lebih kuat," ungkapnya.
Nenek Sri melanjutkan, dia masih ingat jelas, ketika lelaki bersorban itu hendak merampas kalungnya, pelaku terdengar membaca "doa-doa" di hadapannya.
Baca juga: ART di Surabaya Bobol Lemari Majikannya, Curi Perhiasan Rp 150 Juta
Dia menduga, doa atau mantra itu dirapalkan oleh pelaku dengan tujuan menghipnotis korban sehingga aksi perampokan bisa dilakukan lebih mudah.
Harapan pelaku tak terwujud, Nenek Sri semakin kuat berontak, dia malah menendang pintu mobil yang mengurungnya itu.
"Saya bilang ke penjahat yang pakai sorban itu, percuma meskipun mau baca doa, Kiai kamu penjahat," tutur Nenek Sri.
"Pelaku mengancam, kalau saya teriak, mati kamu. Itu yang bilang pelaku yang pakai sorban dan kopiah," jelasnya.
Selain berusaha menendang pintu dan kaca mobil, Nenek Sri pun berniat menendang pengemudi mobil, namun kedua pelaku yang mengapitnya itu menggagalkan rencana tersebut.
Baca juga: Buron 2 Bulan, Otak Perampokan di Sejumlah Tempat di Lombok Tengah Ditangkap
"Niat saya biar laju mobilnya meliuk-liuk kalau tubuh sopir itu saya tendang," kenangnya.
Nenek Sri tak menyangka kini dia masih hidup setelah para pelaku mendorongnya dari dalam mobil ketika berada di tengah jalan raya Desa Tambung, tepatnya di sebelah barat Kantor Balai Desa Tambung.
Untungnya, Nenek Sri masih ingat warna dan plat nomor kendaraan milik para perampok itu, yakni mobil silver dengan nomor polisi B 2673.
"Sepasang sandal yang saya pakai masih tertinggal di dalam mobil pelaku itu," pungkas Nenek Sri.
Baca juga: Takut Jadi Korban Penculikan, Siswi di Gresik Nekat Lompat dari Angkot: Sopir Minta Pintu Ditutup
Kejadian yang dialami Nenek Sri itu pun telah dilaporkan kepada pihak Polres Pamekasan.
Dia berharap, polisi bisa segera menangkap para pelaku dan mengembalikan perhiasan yang telah dirampok itu.
Adapun perhiasan emas yang diambil para perampok itu adalah lima gelang dengan berat sekitar 50 gram, kalung dengan berat sekitar 20 gram, dan cincin dengan berat sekitar 5 gram.
Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul "Ketemu Lelaki Berkopyah Tanya Alamat Rumah Kiai, Nenek Penjual Kerupuk di Pamekasan Malah Dirampok"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.