Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Jurnalis di Surabaya Jadi Korban Pengeroyokan Saat Meliput Penyegelan Diskotek

Kompas.com - 20/01/2023, 22:31 WIB
Ghinan Salman,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Lima jurnalis di Kota Surabaya, Jawa Timur, diduga menjadi korban pengeroyokan oleh belasan orang saat meliput kegiatan penyegelan diskotek di Jalan Simpang Dukuh, Kota Surabaya, Jumat (20/1/2023) siang.

Kelima jurnalis itu yakni Firman dan Ali dari iNews.id, Anggadia dari beritajatim.com, Rofik dari LensaIndonesia, dan Didik yang merupakan fotografer Antara.

Rofik mengatakan, kejadian pengeroyokan itu bermula saat dirinya meliput penyegelan diskotek. Kemudian, terdapat perempuan yang tidak diketahui identitasnya meminta Rofik untuk naik ke lantai 5 gedung diskotek.

Baca juga: Cerita di Balik Tukang Becak di Surabaya Cairkan Uang Rp 320 Juta dari Rekening Bukan Miliknya

Perempuan itu, menurut cerita Rofik, berbicara dengan nada tinggi.

"Perempuan itu bilang kalau kami diminta naik (ke lantai 5) dipanggil Wahyu. Enggak tahu siapa Wahyu, dia ngomong dengan nada tinggi dan merendahkan," kata Rofik, Jumat.

Merasa tak mengenal dengan seorang bernama Wahyu, Rofiq pun menolak ajakan perempuan tersebut untuk naik ke lantai 5 gedung diskotek.

Baca juga: Wali Kota Surabaya Ancam Copot dan Polisikan Ketua RT/RW Terlibat Pungli

Tak berselang lama, tepatnya ketika berada di lobi gedung diskotek, ia didatangi beberapa orang yang tidak dikenal.

Setelah diamati, Rofik mengaku mengenal salah satu dari mereka. Orang tersebut diduga merupakan anggota salah satu ormas kepemudaan.

"Salah satu pernah ada yang menelepon saya. Pernah bertemu dengan saya. Jadi ada tiga orang turun, lima orang turun sampai beberapa orang (belasan orang)," cerita Rofik.

Saat didatangi belasan orang itu, Rofik pergi ke sebuah warung untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Namun, secara tiba-tiba, perempuan yang meminta Rofik naik ke lantai 5 itu datang kembali padanya dan berbicara dengan nada tinggi.

Kemudian, belasan orang yang berada di lobi ikut menghampirinya dan sempat berdebat hingga melakukan pemukulan kepada Rofik.

"Orang-orang yang dari lobi tadi datang, ada lebih dari sepuluh orang, setelah sempat berargumentasi, ada yang mengaku suaminya perempuan itu, lalu belasan pria berbaju preman itu pun memukul saya," ujar dia.

Aksi pengeroyokan itu mengenai bagian kepala, telinga, rahang, bahu, sikut dan rusuk. Pengeroyokan itu juga dilakukan berkali-kali dan sempat memukul menggunakan kursi.

Aksi pengeroyokan ini sempat didokumentasikan oleh fotografer Antara, Didik, yang juga berada di TKP untuk meliput penyegelan diskotek.

Baca juga: Wali Kota Surabaya Ancam Copot dan Polisikan Ketua RT/RW Terlibat Pungli

Namun, para pelaku yang melakukan pengeroyokan pada Rofik menghalangi Didik dan ikut dipukul menggunakan helm.

"Mas Didik sempat dipukul helm," kata dia.

Beberapa saat kemudian, wartawan lain, Angga, Firman dan Ali pun datang untuk membantu melerai aksi pengeroyokan tersebut.

Namun, mereka turut menjadi korban pengeroyokan oleh belasan orang yang diduga anggota ormas tersebut.

"Mereka melerai, tapi saya lihat ada yang kena pukul," kata dia.

Setelah melakukan pengeroyokan kepada lima jurnalis itu, belasan orang tersebut meminta awak media pergi. Namun, mereka menahan dua sepeda motor milik jurnalis.

Atas kejadian ini, lima jurnalis yang menjadi korban pengeroyokan melaporkan kasus tersebut ke SPKT Polrestabes Surabaya pada Jumat malam.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana membenarkan adanya laporan dari lima jurnalis korban pengeroyokan tersebut.

"Nah ini kan tadi mereka menginformasikan, sedang laporan di Polrestabes Surabaya, saya minta didampingi Resmob," kata Mirzal singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com